Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Harga BBM dan TDL Naik, Inflasi Bisa Sentuh 7,1 Persen

Kompas.com - 08/03/2012, 19:55 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menyebutkan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif dasar listrik (TDL) bisa membuat angka inflasi naik hingga 7,1 persen.

"Kalau cuma ada penyesuaian TDL indlasi 4,4 persen. Kalau dengan penyesuaian harga BBM perkiraan (inflasi) antara 6,8-7,1 persen,tergantung berapa skenario perubahannya," sebut Darmin dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (8/3/2012).

Pemerintah sendiri telah mengusulkan opsi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 1.500 per liternya. Dengan begitu, kenaikan harga BBM menjadi Rp 6.000 per liter. Terhadap opsi ini, Darmin mengatakan, inflasi bisa menyentuh batas bawah dari perkiraan 6,8-7,1 persen.

Menurut Darmin, naiknya angka inflasi berasal dari dampak langsung kenaikan harga BBM dan dampak lanjutannya ke harga barang lain.

Ia pun mengatakan, risiko inflasi terkait dengan penyesuaian harga BBM bersubsidi sulit untuk dihindari. Namun, BI memperkirakan dampak kebijakan pengurangan subsidi BBM ini terhadap kenaikan harga lainnya sifatnya hanya sementara saja.

"Berdasarkan pengamatan kami, secara bulanan penyesuaian harga BBM hanya akan diikuti dengan kenaikan tarif transportasi dan kenaikan harga barang dan jasa lainnya dalam priode 3 bulan setelah kenaikan harga BBM," tambah Darmin.

Menurut dia, inflasi yang tinggi hanya karena pengaruh perhitungan statistik base effect yang akan hilang setelah 12 bulan. "Dengan kondisi tersebut kami meyakini inflasi 2013 akan kembali berada dalam sasarannya 3,5-5,5 persen," ucap Darmin.

Untuk diketahui saja, pemerintah berencana menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter per April mendatang. Pemerintah juga menjadwalkan kenaikan TDL secara bertahap pada bulan Mei dengan total kenaikan 10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com