Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Belajar Memotret Pakai Kaleng

Kompas.com - 19/03/2012, 07:58 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Kamera Lubang Jarum (KLJ) atau Pinhole semakin banyak peminatnya. Di Kota Kediri, Jawa Timur, penggunaan kamera ini tengah menjadi trend di kalangan masyarakat.

Nakulo, salah satu pegiat KLJ menuturkan, terus berkembangnya jumlah penghobi tak lepas dari keunikan kamera maupun hasil gambarnya. Sebuah komunitas juga dibentuk untuk mewadahinya.

"Karena keunikannya itu yang menciptakan rasa puas pada masing-masing penggunanya, " kata Nakulo, saat memberikan materi workshop KLJ di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Kota Kediri, Minggu (18/3/2012).

Sementara perangkat kameranya, menurut Nakulo, proses pembuatannya juga tidak begitu rumit. Cukup menyediakan bahan dasar seperti kaleng bekas, alumunium foil, plester, jarum, cat serta kertas emulsi. "Sebenarnya tidak hanya kaleng ya, namun semua barang yang berongga dan kedap cahaya bisa dipake menjadi kamera," imbuhnya.

Langkah awal pembuatannya, jelas pria yang berprofesi sebagai freelance photographer ini, adalah penggelapan bagian dalam kaleng dengan menggunakan cat hitam untuk mengurangi bias cahaya. Lalu dilanjutkan dengan pelubangan pada permukaan kaleng sebagai lubang tatakan lensa.

Lensanya, terbuat dari aluminium foil bekas kaleng kemasan minuman berenergi yang telah dipotong kecil dan dihaluskan dengan amplas secukupnya. Usai pengamplasan, aluminium foil kemudian dilubangi dengan ujung jarum pentul lalu setiap sisinya diplester, kemudian ditempelkan pada lubang tatakan lensa bagian luar kaleng.

"Diameter lubang harus bulat penuh agar hasil gambar maksimal. Selain itu juga jangan terlalu lebar, cukup seukuran ujung jarum," tegasnya.

Bahan terakhir adalah kertas emulsi yang berfungsi sebagai perekam gambar. Kertas yang telah dipotong seukuran sekitar sepertiga diameter kaleng itu dipasang didalam kaleng dengan posisi tepat menghadap ke lubang lensa.

Saat memasukkan kertas kedalam kaleng, harus dilakukan diruangan gelap agar kertas tidak rusak akibat terpapar cahaya. Ketika kertas berada didalam kaleng, lubang lensa harus dalam keadaan tertutup dan tutup lensa baru dibuka ketika pengambilan gambar dimulai.

Setiap pengambilan gambar, membutuhkan waktu sekitar lima menit, tergantung ketersediaan cahaya disekitar objek gambar. Semakin terang cahaya, semakin cepat pengambilan gambarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com