JAKARTA, KOMPAS.com- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau yang dimulai 9 September mendatang, terancam kemarau yang bisa memicu kebakaran lahan atau hutan.
Dikhawatirkan, asap bakal mengganggu berbagai pertandingan yang diikuti seluruh provinsi.
Untuk mengantisipasi, Menko Kesra Agung Laksono, Rabu (18/7/2012), memimpin Rapat Koordinasi Terpadu Daerah dengan mengundang Satuan Kerja Pemerintah Daerah Provinsi, bupati dan wali kota di Provinsi Riau. Rapat diselenggarakan di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru.
Agung Laksono didampingi Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Gubernur Riau Rusli Zainal, dan kepala-kepala badan nasional.
Kondisi saat ini, berdasarkan pemantauan satelit NOAA 18, dari Januari sampai 15 Juli 2012, jumlah titik panas tertinggi di Provinsi Riau (2.643), Sumatera Selatan (1.180) dan Kalimantan Barat (1.053).
Di Provinsi Riau, Kabupaten Pelalawan tertinggi (527), Bengkalis (420) dan Rokan Hilir (405).
Fire Danger Rating System (FDRS) pada 15 Juli 2012 menunjukkan bahwa Provinsi Riau dan Kalimantan Barat sangat mudah terbakar, dan akan sangat sulit untuk dikendalikan dan mengakibatkan penurunan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dan pencemaran asap lintas batas.
FDRS adalah sistem untuk mengetahui tingkat kerawanan kawasan yang didasarkan pada kelembaban, suhu, dan curah hujan. Tinjauan lapangan pada 19 - 21 Juni 2012, di Riau dan Kalimantan Barat terlihat bahwa kebakaran terjadi di lahan milik masyarakat, kawasan hutan dan perkebunan. Sementara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.