Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
CUACA EKSTREM

Manila Banjir, Shanghai Bersiaga

Kompas.com - 08/08/2012, 02:36 WIB

Manila, Selasa - Hujan lebat yang tiada henti menggenangi setengah dari ibu kota Filipina, Selasa (7/8), dan memicu tanah longsor yang menewaskan delapan orang serta memaksa hampir 270.000 orang mengungsi.

Banjir, yang terburuk sejak tahun 2009 itu, ditimbulkan oleh musim angin muson tenggara yang telah lebih dari sepekan menyebabkan hujan lebat di Manila dan sekitarnya.

Tanah di Manila dan bagian- bagian lain negara itu telah jenuh oleh hujan yang dibawa Topan Saola pekan lalu. Topan badai yang mendera ibu kota dan bagian utara Filipina sebelum bergerak pergi Jumat pekan lalu itu menewaskan sedikitnya 53 orang.

”Ini seperti Waterworld,” kata Benito Ramos, kepala badan penanganan bencana nasional Filipina, merujuk pada sebuah film Hollywood mengenai dunia yang terendam air.

Di Quezon City, Manila, tanah longsor melanda sederetan gubuk di sepanjang salah satu ruas jalan, mengubur delapan orang.

Ramos mengatakan, hujan menyebabkan banjir di 50 persen kawasan metropolitan Manila, Senin malam, dan sekitar 30 persen kawasan yang kebanjiran itu masih tergenang air sampai setinggi pinggang atau leher orang dewasa hingga Selasa.

Ia mendesak warga di area yang rentan tanah longsor dan banjir agar tetap tinggal di pusat evakuasi. Menurut Ramos, kondisi tanah yang jenuh bisa memicu tanah longsor meski baru terkena sedikit hujan. Ia juga memperingatkan, operasi bantuan akan lebih sulit pada malam hari.

Badan Meteorologi Filipina mengatakan, sebuah badai tropis lain bernama Haikui yang terjadi di lepas pantai China timur telah meningkatkan curah hujan di Filipina paling tidak sampai Kamis.

Siap evakuasi

China bersiap mengungsikan lebih dari 400.000 orang, Selasa, menghadapi ancaman Topan Haikui itu. Topan terkuat sejak tahun 2005 itu bergerak langsung ke arah Shanghai.

Topan itu diperkirakan mencapai daratan di Provinsi Zhejiang, sebelah selatan Shanghai, Selasa malam atau Rabu dini hari. Shanghai akan mengevakuasi 200.000 orang ke ratusan tempat berlindung, sementara otoritas di Zhejiang telah mengungsikan 256.000 orang.(AP/AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com