Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Tanggul Selesai

Kompas.com - 20/01/2013, 01:59 WIB

Jakarta, Kompas - Pembuatan tanggul penahan sementara Kanal Barat yang jebol di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1), sudah selesai. Air di jalan-jalan protokol Jakarta pun sudah surut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, sepanjang 25 meter tanggul yang jebol sudah bisa tertangani. ”Sekarang kami sudah menyelesaikan 25 meter sisanya. Air sudah berkurang sampai 70 persen. Debit air tinggal 5 meter kubik per detik dan dialirkan ke Kali Cideng Atas dan Waduk Melati lewat saluran-saluran air,” katanya.

Saat ini para pekerja masih menambah karung pasir di bagian tanggul yang jebol guna mengurangi air yang meluap sampai 90 persen. Pekerja juga meninggikan tumpukan batu kali dalam beronjong dan menambah karung-karung pasir di depannya agar penahan air lebih kuat.

Air masih mengalir cukup deras dari bagian tanggul yang jebol, tetapi volumenya tidak sebanyak hari sebelumnya. Jalan Latuharhary juga sudah kering, tetapi belum bisa dilalui kendaraan. Alat berat masih bekerja memperbaiki tanggul yang jebol.

Personel dari TNI, satpol PP, pekerja dinas PU, dan pekerja dari PT Kereta Api Indonesia masih bahu-membahu mengusung karung pasir dan batu-batu. Rel masih diperbaiki, sementara bagian bawah rel yang menggantung diletakkan karung berisi pasir dan kerikil.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah memerintahkan baliho yang berbahaya di sekitar tanggul untuk disingkirkan. Dia juga menghendaki ada kontrol rutin terhadap kondisi tanggul-tanggul di Jakarta.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Mateta Rijalulhaq mengatakan, perbaikan badan rel di Latuharhary belum bisa dilakukan karena arus air dari Kanal Barat masih kencang. Tanah yang menjadi badan rel sepanjang 50 meter tergerus air sehingga kedua rel menggantung.

”Aliran air dari bawah rel masih sangat deras. Kami masih menunggu perbaikan tanggul ini selesai,” katanya.

Berkaitan dengan kondisi itu, akses dari Stasiun Sudirman ke Manggarai masih terputus dalam beberapa hari ke depan.

Sudah surut

Banjir akibat luapan air Sungai Cileungsi yang merendam sekitar 2.000 rumah di Kompleks Perumahan Vila Nusa Indah di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah surut dan menyisakan lumpur, Sabtu. Warga mendesak pembersihan lumpur dan penanganan tanggul yang jebol di enam titik.

Tanggul di Blok Y setinggi 2 meter roboh sepanjang lebih kurang 20 meter. Sementara di Blok S tanggul patah sehingga melesak dan menyebabkan salah satu sisinya lebih rendah 50 sentimeter dari sisi tanggul lain. Akibatnya, limpahan air Sungai Cileungsi masuk ke perumahan.

Sekretaris Desa Bojong Kulur Kusnadi mengatakan, pihaknya sudah melaporkan enam titik tanggul yang jebol ke Pemerintah Kabupaten Bogor. Menurut dia, pemerintah menjanjikan akan segera menanggulangi kerusakan itu secara darurat dengan menggunakan karung berisi tanah.

Swadaya warga

Di Blok S, warga berswadaya mengumpulkan uang untuk ”menambal” tanggul yang ambles agar ketinggiannya sama dengan tanggul di sisi lain. Menurut Ketua RW 018 Perumahan Vila Nusa Indah Wahyudin (59), langkah darurat dilakukan dengan menambah ketinggian tanggul dengan batu bata sekitar 50 sentimeter. Hal ini untuk mengantisipasi jika air Sungai Cileungsi kembali meninggi.

Sementara itu, hingga pukul 17.00 ketinggian air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa di Kota Bogor bertahan 80 sentimeter sejak pagi atau berada dalam posisi Siaga IV banjir. Dengan ketinggian itu, ada 90 meter kubik air per detik dialirkan ke kawasan hilir di DKI Jakarta. Adapun cuaca di hulu Ciliwung di Puncak dalam kondisi mendung tipis. (k11/fro/fro/art)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com