Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Situs Pemerintah, "Hacker" Juga Curi Data Penting?

Kompas.com - 30/01/2013, 17:27 WIB

Gambar yang digunakan kelompok hacker Anonymous untuk memberi peringatan kepada Pemerintah Indonesia.

KOMPAS.com
Penangkapan Wildan Yani Ashari, pemuda asal Jember, Jawa Timur, yang diamankan Badan Reserse Kriminal Polri karena diduga meretas situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang beralamat di www.presidensby.info, menimbulkan reaksi dari kelompok hacker yang mengaku bernama "Anonymous Indonesia".

Sebagai bentuk solidaritas atas tertangkapnya Wildan, grup peretas tersebut melakukan sejumlah aksi serangan atas sejumlah situs milik pemerintah Republik Indonesia dengan domain ".go.id". Sebuah pernyataan bernada menyindir penanganan hukum di Indonesia terhadap kasus hacking pun tertuang di situs scripgratis.org.

Persoalan hacking ini pun menimbulkan kekhawatiran bahwa aksi mereka tak hanya terbatas soal deface atau mengganti laman situs saja, melainkan juga menjurus pada tindak pencurian data.

Seperti diutarakan oleh pemilik akun Twitter @bangaip_topdeh, data-data sensitif dalam institusi-institusi pemerintah yang menjadi korban serangan berpotensi bocor di internet.

Akun Twitter ini gencar "berkicau" sejak kejadian penyerangan situs pemerintah sekitar dini hari tadi.

Menurut pemilik akun Twitter tersebut, hal ini pernah terjadi pada data e-mail dan password sejumlah akun milik Tentara Nasional Indonesia yang pada pertengahan 2011 lalu dibocorkan melalui situs online pasting pastebin.com oleh kelompok Anonymous.

Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila data e-KTP milik sekian juta warga negara Indonesia berhasil dicuri dan diedarkan di internet.

Ramai di internet

Penangkapan Wildan dan reaksi yang ditimbulkan olehnya segera menjadi topik hangat di Twitter. Perbincangan mengenai isu ini bisa diikuti lewat hashtag #OpFreeWildan.

Sebagian pengguna Twitter memprotes ancaman hukuman yang dinilai terlalu berat untuk tindak "iseng" yang dilakukan oleh Wildan. Sebagian lainnya mempermasalahkan keamanan situs-situs milik pemerintah yang ternyata rentan dibobol hacker.

Wildan yang sehari-hari berprofesi sebagai penjaga warnet menghadapi ancaman penjara 12 tahun berikut denda Rp 12 miliar. Pemuda lulusan SMK ini diciduk oleh Tim Cyber Crime Polri atas dugaan meretas situs Presiden SBY di www.presidensby.info pada 9 Januari lalu.

Media luar negeri seperti The Register dan Tech In Asia telah mulai membawa pemberitaan tentang kasus ini ke ranah internasional.

Akun Twitter @YourAnonNews yang selama ini dikenal sebagai "corong" grup Anonymous sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait kasus peretasan Wildan dan reaksi grup yang menamakan diri "Anonymous Indonesia" tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

    Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

    e-Business
    Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

    Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

    Gadget
    Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

    Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

    Software
    Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

    Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

    Software
    Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

    Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

    e-Business
    2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

    2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

    e-Business
    'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

    "PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

    Game
    Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

    Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

    Software
    Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

    Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

    Software
    Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

    Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

    Gadget
    Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

    Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

    Internet
    Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

    Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

    Gadget
    Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

    Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

    e-Business
    5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

    5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

    Game
    Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

    Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

    Internet
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com