Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Angie dan KPK Bagi Tri

Kompas.com - 24/02/2013, 09:16 WIB

(Wicak Hidayat/KompasTekno) Contoh Kartu Perdana Kosong (KPK) dari Tri.

KOMPAS.com - Operator telekomunikasi Hutchison CP Telecommunications -- yang mengusung merek Tri -- memanfaatkan sistem yang disebut Angie. Beberapa hal tercakup dalam sistem itu, seperti skema KPK hingga aplikasi Rita.

Seperti apa peranan sistem baru itu bagi mereka?

Dalam workshop bagi media yang digelar di Bandung, 20-21 Februari 2013 yang lalu, Tri berusaha memaparkannya. Sebelum membahas Angie, perlu dimengerti dulu bahwa Angie tidak berdiri sendiri di Tri. Ia merupakan bagian dari sebuah "gelombang" di Tri.

Manjot S. Mann, President Director Hutchison CP Telecommunications, mengatakan Tri Indonesia selama dua tahun belakangan melakukan pembenahan besar-besaran.

Kurang lebih dua tahun lalu, tuturnya, mereka melihat adanya kejenuhan di pasar layanan suara dan SMS, dan pertumbuhan di pasar data. "Kami berpikir, perlukah kami terus bertarung di perang 2G ini, atau sudah harus bersiap untuk masa depan?" ujarnya.

Akhirnya, tutur Mann, mereka memutuskan untuk menghadapi tantangan data dengan perubahan besar. Perubahan yang, klaim Mann, bahkan dimulai dari sisi organisasinya. Salah satu perubahan yang diterapkan adalah Angie.

Angie Memikat Pengecer

Angie merupakan sistem yang digunakan Tri dalam distribusi produk mereka. Sebutan Angie berasal dari kata Next Generation (disingkat NG alias "en ji" atau Angie).

Angie dibuat agar penyebaran produk Tri ke pasaran bisa lebih luas. Caranya dengan memikat para pengecer, yang notabene merupakan ujung tombak operator dalam memasarkan produk mereka.

Di dalam Angie terdapat KPK, yaitu skema Kartu Perdana Kosong. Jika sebelumnya pengecer harus menyimpan banyak nomor perdana dari kartu promosi jenis tertentu, KPK memungkinkan pengecer menyimpan satu jenis kartu saja.

KPK hanya berisi nomor dan bisa didapatkan oleh pengecer tanpa biaya. Hal ini diharapkan bisa membuat pengecer bersedia menyimpan stok KPK, tanpa takut tumpukan itu menjadi basi.

Nah, lewat Angie, KPK bisa diaktifkan menjadi kartu apa saja, sesuai yang diinginkan pelanggan. Aktivasi KPK dilakukan lewat SMS dan SIM Toolkit di kartu milik pengecer.

Lebih dari itu, saat Tri memiliki produk baru, tak perlu lagi dilakukan distribusi kartu fisik ke pengecer sebelum produk baru itu diluncurkan. Selama penyebaran KPK mereka lancar, produk baru itu bisa langsung disebarkan.

Angie juga tersambung dengan Geographical Information System (GIS), sebuah peta yang menampilkan performa para pengecer di lokasi tertentu.

Lewat indikator warna pada titik lokasi pengecer, pihak Tri bisa memantau apakah pengecer tertentu laris atau belum, dan bagaimana cara menanganinya.

(Wicak Hidayat/KompasTekno) Aktivasi Kartu Perdana Kosong (KPK) Tri dengan aplikasi Rita.


Rita dan Trisakti

Untuk melengkapi "senjata" pengecer, Tri juga menyiapkan aplikasi berbasis Android. Salah satunya adalah Rita (dari kata Retailer Application). Aplikasi ini bisa digunakan untuk mengaktifkan KPK.

Rita juga bisa membantu pelanggan yang datang ke pengecer untuk langsung mendaftarkan nomor prabayar mereka.

Di belakang Rita masih ada sistem lain bernama 3Sakti (tri sakti). Ini semacam bank pulsa yang dimiliki oleh pengecer.

Saldo 3Sakti digunakan pengecer untuk berjualan pulsa ke pelanggannya. Selain itu, setiap kali melakukan aktivasi, mereka akan mendapatkan bonus langsung ke saldo 3Sakti tersebut.

(Wicak Hidayat/KompasTekno) Bentuk fisik voucher Trims, program insentif bagi pelanggan Tri.

Fleksibel

Hal yang paling menarik dari penerapan Angie di Tri adalah fleksibilitasnya. Tri kemudian bisa menjalankan strategi pemasaran produknya tanpa perlu mengubah sistem yang ada.

Untuk pelanggan, KPK bisa dimanfaatkan sehingga tak perlu menunggu datangnya "kartu baru". Untuk menjaga kesetiaan pengecer, insentif bisa dialirkan melalui 3Sakti.  

Salah satu contohnya adalah promo bernama Trims. Promo ini diberikan pada pelanggan yang "setia" berupa "voucher" yang bisa dibawa ke pengecer untuk ditukar dengan nominal Rupiah tertentu. Dalam hal ini pengecer bebas mewujudkannya, bisa dalam bentuk pulsa, uang tunai ataupun untuk membeli produk lain.

Menurut Dolly Susanto, Head of Consumer Marketing Tri, banyak pengecer yang berjualan aksesoris atau produk lain di toko mereka. Trims bisa dimanfaatkan untuk hal ini.

"Termasuk, untuk membeli bakso, jika kebetulan retailer-nya berjualan bakso juga," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com