Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Akan Disidik PBB

Kompas.com - 02/03/2013, 02:23 WIB

”Tidak ada kemajuan dalam situasi HAM di Korut 10 tahun terakhir. Indonesia pun hanya memiliki akses (ke Korut) dari kunjungan Megawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra,” kata Adriana.

Marzuki, yang kini berkantor di Geneva, Swiss, menambahkan, tiga prioritas utama pemerintah baru Korut saat ini adalah militer, militer, dan militer.

”Korut yang militeristis membuat rakyat semakin sengsara, lembaga politik semakin mengingkari HAM karena kelangsungan negara ditujukan untuk mempertahankan kelompok elite,” ujar mantan Jaksa Agung RI tersebut.

Dari Seoul dilaporkan, Presiden Korsel Park Geun-hye, Jumat (1/3), menawarkan pendekatan yang lebih ”fleksibel” dengan Korut jika negara itu menghentikan provokasi dan memilih untuk saling membangun kepercayaan. Park menegaskan, Korut hanya akan makin terisolasi jika tidak meninggalkan ambisi senjata nuklirnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com