Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAAF Tak Buntung Ditinggal Samsung

Kompas.com - 28/04/2013, 04:34 WIB

Awal April, Federasi Atletik Internasional ditinggalkan sponsor seri Diamond League (Liga Berlian), Samsung. Liga Berlian 2013, yang akan dimulai di Qatar, 10 Mei, bergulir tanpa sponsor. IAAF tetap menyediakan hadiah total 8 juta dollar AS (Rp 77,7 miliar). Dari mana IAAF meraup uang?

Keputusan Samsung, perusahaan elektronik Korea Selatan, tidak memperpanjang kontrak sponsor liga awalnya mungkin terasa bak sambaran petir di siang bolong bagi IAAF. Maklum, dari kontrak Samsung selama tiga tahun sebelumnya, IAAF diyakini meraup dana 3 juta euro (Rp 37,9 miliar) per tahun.

Dana sebesar itu sudah hampir menutup separuh total hadiah perhelatan Liga Berlian selama satu tahun. Liga Berlian, yang tahun ini memasuki edisi keempat, merupakan ajang invitasi atletik satu hari dengan peserta atlet-atlet top dunia. Dalam setahun, ada 14 seri liga di sejumlah negara Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

Dengan mundurnya Samsung, IAAF telah kehilangan potensi pendapatan Rp 37,9 miliar. Samsung mundur dan memilih menjadi sponsor individu sprinter top dunia asal Jamaika, Usain Bolt, klub sepak bola Chelsea, dan perhelatan Olimpiade.

Meski demikian, the show must go on. Dengan nama ”Liga Berlian IAAF”—polos tanpa sponsor ajang—hajatan rutin tahunan itu siap bergulir mulai dari Doha (Qatar), 10 Mei, berlanjut di 12 kota di enam negara sebelum berakhir di Brussels (Belgia), 6 September.

”Ke-14 ajang Liga Berlian telah mempunyai partner komersial masing-masing dan itulah yang membatasi sektor komersial yang bisa diperoleh IAAF untuk sponsor ajang dan partner potensial,” demikian pernyataan IAAF pada Reuters.

Seri Liga Berlian di Birmingham (30 Juni) dan London (26-27 Juli) yang ditangani Asosiasi Atletik Inggris, misalnya, telah menggandeng perusahaan ritel Sainsbury’s sebagai sponsor. ”Meski demikian, kami tetap sepenuhnya yakin, sponsor utama yang baru akan tertarik,” lanjut pernyataan IAAF.

7 sponsor penopang

Meski belum bisa mengalahkan popularitas beberapa cabang olahraga, seperti sepak bola, atletik tetap dilirik sponsor. November lalu, IAAF merangkul perusahaan pembuat kamera asal Jepang, Canon, dalam ikatan kontrak sponsor hingga 2016.

”Saat ini, ada tujuh partner resmi IAAF kelas dunia, yaitu Adidas, Canon, Seiko, Sinopec, TDK, Toyota, dan VTB,” ujar Lamine Diack, Presiden IAAF, seperti dikutip laman www.insidethegames.biz.

Ketujuh sponsor itulah yang menopang seluruh agenda dan hajatan atletik IAAF. Dari sekian hajatan, Kejuaraan Dunia Atletik menjadi produk premium dan unggulan. IAAF mengklaim, ajang itu hajatan olahraga terbesar setelah Olimpiade dan Piala Dunia (sepak bola).

Tahun ini, Kejuaraan Dunia Atletik digelar di Moskwa, Rusia, 10-18 Agustus. Meski penjualan tiket masih seret, IAAF yakin, pada hari H, Stadion Luzhniki tempat hajatan tersebut bakal dipenuhi penonton.

”Tingkat penjualan tiket saat ini cermin kebiasaan membeli tiket di Moskwa-Rusia yang sering terjadi pada hari-hari mendekati ajang,” demikian komentar IAAF. Hadirnya penonton melimpah di berbagai ajang atletik penting bagi IAAF dalam bernegosiasi dengan sponsor.

Cadangan dana aman

Mundurnya sponsor seperti Samsung, menurut pengamat, bukanlah kiamat. Profesor Wim Lagae dari Universitas Leuven menyebutkan masih ada pintu lain pendapatan IAAF. ”Masih ada hak siar televisi, penjualan tiket, dan pemasukan lain,” ujarnya pada AP, awal April lalu.

Dana cadangan yang dimiliki IAAF saat ini diperkirakan lebih dari 50 juta euro (Rp 633 miliar). Dengan cadangan itu, tidak sulit IAAF menyiapkan dana Rp 77,7 miliar untuk hadiah Seri Liga Berlian 2013. (SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com