Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Mulai Jenuh Facebook

Kompas.com - 28/04/2013, 17:32 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Warga Australia dilaporkan mulai jenuh dengan Facebook. Data menunjukkan, sekitar 400.000 orang meninggalkan sosial media ini sejak Desember 2012.

Menurut laporan Perth Now hari Minggu (28/4/2013), dari data yang dikumpulkan pengguna Facebook di Australia turun dari 11.800.000 pengguna pada bulan Desember menjadi 11.400.000 pada pekan lalu.

Data ini dikumpulkan oleh lembaga monitoring sosial media Social Bakers, yang menunjukkan setiap bulannya sekitar 115.000 orang tidak lagi mengakses akun Facebook mereka. Secara keseluruhan, angka penurunan adalah 390.000 orang sejak Desember.

Seorang juru bicara Facebook Australia mempertanyakan angka tersebut, namun tidak memberikan angka resmi pengguna Facebook, dengan mengatakan bahwa di akhir tahun 2012, ada 12 juta pengguna Facebook di Negeri Kanguru.

Juru bicara itu mengatakan, jumlah yang disebut Facebook sendiri sebagai 11,5 juta pengguna saat ini hanyalah "perkiraan".

Prof Larry Neale, ahli pemasaran sosial media di Universitas Teknologi Queensland mengatakan penurunan pengguna Facebook juga terjadi di Amerika Utara dan Eropa, karena kejenuhan akan Facebook ini merupakan fenomena global.

"Ketika Facebook muncul pertama kali, banyak orang memang tertarik, namun sekarang kenikmatannya berkurang bagi pengguna. Jumlah waktu yang dihabiskan orang di Facebook sekarang semakin berkurang. Ini karena jenuh." kata Prof Neale.

Prof Neale mengatakan, penurunan biasanya terjadi pada mereka yang sudah memiliki akun Facebook selama tiga tahun, karena kebanyakan sudah tidak lagi memiliki cukup waktu. "Mungkin ketika mulai mereka masih di universitas, dan sekarang karena sudah bekerja, mereka tidak lagi punya waktu, atau mereka tidak merasa cara yang terbaik menghabiskan waktu mereka," tambah Prof Neale.

Konsultan sosial media di Adelaide, Michelle Prak mengatakan, dengan sekarang hampir separuh dari penduduk Australia memiliki akun Facebook, larangan pengguna Facebook bagi mereka yang berusia di bawah 13 tahun, dan juga para manula tidak tertarik, maka angka pengguna Facebook menjadi stagnan.

Menurut Prak, kebosanan, keinginan melakukan teknologi baru, dan frustrasi karena Facebook semakin banyak berisi iklan membuat pengguna banyak yang mulai jenuh.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, Anika Johnstone (34), seorang manajer komunikasi di Adelaide adalah pengguna aktif Facebook selama enam tahun, sebelum mengalami kejenuhan sehingga dia "cuti" dari Facebook pada akhir tahun 2012.

Dia sekarang jarang sekali aktif, hanya menggunakan Facebook untuk melakukan kontak dengan teman dan keluarga di luar negeri, dan mempertimbangkan dengan serius untuk menutup akunya. "Saya yang semula aktif beberapa kali sehari, sekarang paling membuka sekali dalam 10 hari." katanya.

"Semua iklan di Facebook membuat saya tidak nyaman, rasanya seperti spam. Interaksi dengan teman-teman juga membosankan. Biasanya yang muncul juga hanya gambar bayi atau makanan." kata Johnstone.

Kejenuhan Facebook ini bukan fenomena baru. Pada tahun 2011, jutaan pengguna Facebook di Amerika Serikat dan Eropa mulai menutup akun mereka, dan ini diperkirakan akan terjadi juga di Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com