Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Gemar "Berbagi" Belanja Online

Kompas.com - 04/05/2013, 14:08 WIB

(sxc.hu/Bartek Ambrozik) ilustrasi

KOMPAS.com - Dalam sebuah survei Index E-Commerce yang dilakukan Rakuten, Indonesia mendominasi dalam hal perilaku belanja online yang memanfaatkan rekomendasi di jejaring sosial.

Survei global yang dilakukan Rakuten itu menyebutkan, pengguna e-commerce di Indonesia mencapai 78 persen yang melakukan rekomendasi produk lewat media dan jejaring sosial.

Angka itu merupakan persentase tertinggi dalam survei. Bandingkan dengan Malaysia (67%), Thailand (65%) ataupun Amerika Serikat (39%).

Rata-rata nilai belanja per orang untuk 2012 -- dari seluruh negara yang disurvei -- mencapai Rp 7 juta-an (Rp 7.032.000). Namun ada jurang yang cukup besar antar negara.

Contohnya, Inggris disebutkan memiliki rata-rata belanja online hampir Rp 16,5 juta (Rp 16.490.000), sedangkan Indonesia hanya Rp 2,3 juta (Rp 2.318.000).

Ryota Inaba, Presiden Direktur dan CEO Rakuten Belanja Online, mengatakan bahwa ada pertumbuhan hingga 2,5 kali lipat untuk belanja melalui jejaring sosial.

Inaba pun menyitir hasil penelitian lembaga riset Gartner mengenai tren yang dilabel "belanja sosial" ini. "Sekitar  50% informasi tentang konsumen baru akan didapat berdasarkan identitas dari jejaring  sosial, misalnya 'login melalui Facebook' pada akhir 2015," ujarnya.

Menurutnya, Rakuten pun berusaha agar konsumen bisa lebih mudah dalam berbagi konten rekomendasi produk melalui berbagai media sosial yang ada.

Masih Gemar ke Toko

Data lain yang terungkap dalam survei itu, sebanyak 14 persen konsumen di Indonesia melakukan kegiatan belanja online melalui smartphone, tablet dan perangkat mobile lain.

Namun, ada sekitar 28 persen konsumen e-commerce Indonesia yang masih bertahan untuk berbelanja secara konvensional alias pergi ke toko.

Bandingkan angka itu dengan Inggris (12%), Amerika Serikat (10%) dan Spanyol (9%) yang peminat belanja online -- di kalangan pengguna e-commerce-- makin menipis.

Tapi, lihat juga Austria (46%) dan Jerman (46%) yang ternyata masih bertahan dengan tradisi belanja konvensional.

Inaba mengatakan apapun cara konsumen berbelanja, hal terpenting adalah pengalaman berbelanja itu harus menyenangkan.

Jika dikaitkan dengan belanja online, Inaba menasehati agar toko online tak semata-mata memikirkan salah satu cara saja konsumen akan berkunjung.

"Bukan masanya lagi memiliki website yang hanya memajang dagangan Anda, namun harus memastikan bahwa mereka menawarkan semua informasi yang dibutuhkan oleh pebelanja: melalui website atau penawaran lewat mobile," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com