Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fergie Ukir Keabadian

Kompas.com - 10/05/2013, 04:09 WIB

Manchester, Kamis - Dua puluh tahun lalu, Sir Alex Ferguson di ujung tanduk. Ia ditekan oleh suporter Manchester United yang haus gelar juara Liga Inggris. Di pengujung musim ketujuh Fergie itu, ia justru memilih bermain golf. Di lapangan golf itulah Fergie meraih gelar juara pertamanya.

Sehari menjelang laga krusial Manchester United melawan Blackburn Rovers, Ferguson dan putranya, Mark, pergi ke lapangan golf Mottram Hall di Cheshire. Hari itu, 2 Mei 1993, Fergie ingin melepaskan diri dari tekanan dan tidak menyaksikan siaran langsung saingan terdekat United, Aston Villa, yang menjamu Oldham Athletic.

Villa kalah 0-1. United dipastikan juara. Dengan satu laga sisa, Villa yang mengumpulkan nilai 74 tidak mungkin melampaui United yang memiliki 78 poin dengan dua laga sisa.

Ferguson tidak mengetahui telah meraih juara Liga Inggris untuk pertama kali bersama United sejak musim 1986/1987.

”Seseorang yang tidak saya kenal mendekat dari arah bukit dengan senyum lebar di wajahnya dan mengatakan: Permisi Tuan Ferguson, Anda juara. Oldham menang di Villa,” kenang Ferguson.

Dua puluh tahun kemudian, Fergie membawa United meraih gelar juara ke-20 Liga Inggris setelah menang 3-0 atas Aston Villa pada 22 April 2013. Kali ini pesta juara di Old Trafford, bukan di lapangan golf.

Itu gelar juara ke-13 Ferguson di Liga Inggris bersama MU. Pelatih berusia 71 tahun itu mempersembahkan 38 trofi bagi MU, sebuah warisan keabadian di Old Trafford. Ferguson telah memimpin United selama 26 tahun 5 bulan. Ia pun memutuskan pensiun, Rabu (8/5). ”Keputusan untuk pensiun adalah salah satu yang saya pikirkan matang-matang. Inilah waktu yang tepat,” ujar pelatih asal Skotlandia itu.

Keputusan Fergie untuk pensiun itu mengejutkan dunia sepak bola. Ia pun mendapat liputan yang setara dengan keluarga Kerajaan Inggris. Fergie menjadi berita utama di halaman depan media massa Inggris.

”Tanpa dia, saya tidak akan pernah mencapai apa yang telah saya lakukan sepanjang karier saya,” ujar David Beckham.

Gelandang yang kini berusia 38 tahun itu merupakan anak didik langsung Ferguson, bersama Gary Neville, Paul Scholes, Nicky Butt, dan Ryan Giggs.

Sir Bobby Charlton menilai Ferguson sebagai sosok yang menggemparkan dan fantastis. Legenda United itulah yang merekomendasikan supaya manajemen United merekrut Ferguson. Ia juga yang menjadi pendukung utama untuk mempertahankan Ferguson dalam masa kritis tiga tahun pertama.

Kecintaan Fergie pada sepak bola tecermin dari cara dia memimpin dan membangun tim. Ia tidak bisa menerima sikap pemain yang tak berdedikasi. Emosi Fergie sering meledak di ruang ganti. Kemarahan Ferguson itu disebut hairdryer karena panas dan suaranya mirip mesin pengering rambut itu. ”Rasa takut mendapat hairdryer adalah alasan mengapa kami bermain sangat bagus,” ujar David Beckham.

Fergie juga tak jarang berkomentar ketus terhadap manajer tim rivalnya. ”Mereka bilang, dia pintar? Bisa bicara dalam lima bahasa. Saya punya anak usia 15 tahun dari Pantai Gading yang bisa lima bahasa,” kata Fergie mengomentari Arsene Wenger, Manajer Arsenal, yang merupakan rival utama MU di awal 2000-an. Sang pemimpin bakal mundur dan berakhirlah era Fergie. (Reuters/AFP/AP/BBC/ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com