Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TI Bantu Lacak Sapi Siap Kawin

Kompas.com - 17/12/2013, 07:34 WIB
Aditya Panji

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Fujitsu memperluas bisnis solusi berbasis teknologi informasinya (TI) untuk industri peternakan sapi. Solusi tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas sapi ternak dengan mengetahui kesiapan seekor sapi untuk bereproduksi.

Peternakan yang memiliki ribuan sapi, mungkin mengalami kesulitan dalam memantau kesiapan seekor sapi untuk kawin. Menurut para ahli di Fujitsu, kesiapan seekor sapi dalam bereproduksi dapat diketahui dari aktivitas dan gerak langkahnya.

Setelah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap perilaku sapi, Fujitsu berhasil menciptakan sebuah sistem solusi berbasis TI untuk mengetahui kesiapan sapi dalam bereproduksi. Solusi tersebut diberi nama Gyuho Software as a Service (SaaS) yang mulai dikomersialkan pada Maret 2013.

Setiap sapi, jantan ataupun betina, yang ingin dipantau dipasangkan alat pedometer pada kakinya, dan dicatat nomor identitasnya. Pedometer tersebut akan mengirim data secara rutin tentang perilaku sapi ke komputer server berbasis komputasi awan (cloud) melalui koneksi internet. Data tersebut kemudian dianalisa dan peternak akan mendapat jawaban atas perilaku hewan ternaknya.

“Kami telah memiliki database tentang perilaku sapi. Jika hasil analisa menyatakan bahwa ada sapi yang siap kawin, peternak dapat melakukan persiapan untuk mengurangi tingkat kegagalan dalam perkawinan sapi,” kata Made Sudharma, Country Head Application Services Fujitsu Indonesia, Jumat (13/12/2013).

Digunakan di Jepang

Made mengklaim, hingga kini ada 1.400 peternakan sapi di Jepang yang telah mengaplikasikan solusi Gyuho, termasuk di daerah Hokkaido, Kumamoto, Miyazaki, Kagoshima, dan Okinawa. Selain Jepang, teknologi ini rencananya bakal dipasarkan di Eropa dan Australia.

Fujitsu juga berencana membawa teknologi ini ke Indonesia untuk mendorong produktivitas peternakan sapi. Indonesia merupakan salah satu negara yang belum mampu mengimbangi permintaan daging sapi dari hasil produksi lokal, sehingga harus dicukupi dengan daging sapi impor.

Fujitsu menargetkan sebanyak 500 ribu sapi dapat dipantau tingkah lakunya melalui teknologi ini. “Di kemudian hari kami akan bekerjasama dengan para ahli untuk menambahkan database perilaku sapi dan meningkatkan akurasi,” tutur Made.

Fujitsu, yang didirikan pada 1935 di Jepang, merupakan pemain lama yang menyediakan solusi berbasis TI untuk korporasi. Fujitsu mengklaim dirinya saat ini merupakan perusahaan penyedia solusi TI terbesar di kawasan Asia, dan nomor empat di dunia setelah IBM, HP, dan Accenture.

Fujitsu mulai beroperasi di Indonesia pada 1995. Di tahun 2014, Fujitsu akan fokus menyediakan solusi TI untuk segmen pasar usaha kecil menengah (UKM). Selain itu, mereka juga akan fokus pada jenis industri manufaktur, finansial, kesehatan, dan consumer goods.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com