Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Sengketa, Pemilik Merek Perlu Amankan Domain "Apapun.id"

Kompas.com - 11/02/2014, 12:27 WIB
Aditya Panji

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) telah meluncurkan pendaftaran dan penjualan domain internet akhiran .id (dot id) atau bisa juga disebut "Apapun.id". Country code top level domain (CCTLD) Indonesia itu langsung diserbu perusahaan-perusahaan besar dan para pemegang merek.

Pandi memberi kesempatan kepada pemilik merek untuk segera membeli domain "Apapun.id" sesuai dengan merek dagang mereka, sejak 20 Januari hingga 17 April 2014. Periode pertama ini disebut dengan nama periode Sunrise.

Hingga Minggu (9/2/2014), tercatat sudah ada 90 domain .id yang dibeli oleh pemegang merek di Indonesia. Bukan hanya perusahaan lokal, domain ini juga boleh dibeli oleh institusi asing yang memiliki perwakilan di Indonesia dan pemegang merek asing yang terdaftar di Indonesia.

Ketua Umum Pandi, Andi Budimansyah mengatakan, pihaknya memberi waktu tiga bulan kepada pemilik merek untuk membeli nama domain sesuai merek yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. "Periode pertama atau Sunrise ini adalah hak istimewa bagi pemegang merek, untuk menghindari sengketa domain .id di kemudian hari," kata Andi saat diwawancarai KompasTekno.

Andi menjelaskan, di periode kedua nanti atau Grandfather (21 April sampai 13 Juni 2014), penjualan nama domain .id tidak lagi eksklusif untuk pemegang merek saja.

Di periode ini, siapa pun yang memiliki second level domain Indonesia (seperti .co.id, .or.id, .go.id, .ac.id atau .sch.id, my.id, web.id), bisa ikut mendaftarkan dan membeli nama domain .id. Namun, pembelian domain .id harus sesuai dengan nama second level domain yang sebelumnya dimiliki.

Menghindari sengketa nama domain

Di sini, tidak menutup kemungkinan pemegang merek mendaftarkan nama domain .id yang sama dengan nama domain yang didaftarkan oleh perorangan.

Andi memberi contoh, misalnya ada seorang warga bernama Asep Chairul Candra yang memiliki nama domain acc.my.id (ACC di sini adalah akronim dari nama lengkap Asep). Karena ia telah memiliki second level domain my.id, maka Asep berhak mendaftarkan dan membeli nama domain acc.id pada periode Grandfather.

Sementara itu, di Indonesia ada perusahaan pembiayaan kendaraan mobil bernama Astra Credit Companies yang sering disingkat ACC. Dalam kasus ini, misalnya, Astra Credit Companies ternyata tidak mendaftarkan nama domain acc.id pada periode Sunrise, dan malah mendaftarkannya pada periode Grandfather.

Jika demikian, Asep dan Astra Credit Companies akan terlibat sengketa nama domain di mana ada dua atau lebih pendaftaran nama domain .id yang sama dan semuanya memenuhi syarat. Jika ditemukan kasus seperti ini dalam periode Sunrise, Grandfather, dan Landrush (periode ketiga), maka Pandi akan melakukan lelang.

Pendaftar yang mengajukan penawaran tertinggi (biaya akuisisi tertinggi) berhak menggunakan domain .id yang didaftarkan.

"Oleh karena itu kami beri kesempatan pemegang merek untuk mendaftarkan nama domain .id sesuai mereknya pada periode Sunrise. Kalau selama tiga bulan ini mereka tidak mendaftarkan dan di kemudian hari ada sengketa, kami menilai itu adalah kelalaian pemilik merek," tegas Andi.

Secara keseluruhan, Pandi membuka pendaftaran dan pembelian nama domain .id dalam empat tahap. Berikut penjelasannya:

Tahap Sunrise (3 bulan, mulai 20 Januari sampai 17 April 2014)

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
HP Tahan Banting Oppo A60 Rilis di Indonesia Besok, Intip Harganya

HP Tahan Banting Oppo A60 Rilis di Indonesia Besok, Intip Harganya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com