Dari awal kemunculannya, Xiaomi memang secara konsisten menyasar pasaran entry level. Kisaran produk-produk pabrikan Tiongkok ini berada pada Rp 1-4 jutaan. Itupun, mayoritas produknya berkisar pada angka Rp 1-2 juta.
Melihat keberhasilan Xiaomi, bisa jadi ketiga vendor merasa terinspirasi dalam strategi pemasaran produk. Head and Director Marketing Sony Mobile, Jason Smith, pun mengakui kehebatan Xiaomi. "Perkembangan Xiaomi sangat bagus," katanya beberapa saat lalu di bilangan Jakarta.
Namun, Smith menampik jika Sony dikatakan ingin mengikuti jejak Xiaomi. "Kami tak terlalu memperhatikan strategi kompetitor. Saat ini, kami menyasar kelas menengah ke bawah karena kami melakukan pengamatan mendalam terhadap selera pasar," Smith menegaskan.
Berbeda Sony, berbeda pula LG. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut tampaknya terbuka dalam visinya untuk menggeser dominasi Xiaomi. Pihak LG saat ini sedang memantapkan G4 yang bakal dijadikan "senjata" mengalahkan Xiaomi.
Walau G4 disinyalir akan mematok harga sedikit tinggi, namun LG mengklaim bakal merebut hati pasar dengan produk andalannya tersebut. Pasalnya, LG ingin merebut kembali tahtanya sebagai vendor terbesar ke-3 untuk produsen smartphone, sebelum direbut Xiaomi.
“Kami berharap akan kembali menjadi pabrikan smartphone terbesar ketiga di dunia tahun ini dalam hal penjualan tahunan. LG Electronics akan mempromosikan G4 secara agresif di pasar-pasar utama seperti Korea dan Amerika Serikat,” kata kepala LG Mobile Electronics Cho Juno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.