Soal pemuatan konten berita ini jadi masalah mendesak buat beberapa media yang trafiknya dari Facebook menurun, kemungkinan karena jejaring sosial tersebut belakangan lebih memprioritaskan video yang lebih menarik bagi pengiklan.
Ke depan, apabila model penayangan konten secara utuh di Facebook ini berhasil digulirkan, media yang tak ikut menaruh berita di Facebook bisa kalah bersaing dari media lain yang bekerjasama dengan jejaring sosial itu, misalnya dalam hal kecepatan loading konten.
Facebook pun bisa saja lebih memprioritaskan konten dari media-media yang bekerjasama menayangkan berita secara langsung di situsnya dalam news feed.
Konsultan surat kabar Alan D. Mutter mengatakan bahwa semua media nantinya harus lebih fleksibel dalam penayangan konten di luar situsnya sendiri. "Tapi untuk jangka pendek, hal ini terdengar menakutkan karena media ingin mengontrol brand, audiens, dan iklan mereka sendiri," katanya
Dia melanjutkan bahwa pada akhirnya Facebook lah yang akan diuntungkan dengan model penayangan konten seperti ini. "Hal tersebut meningkatkan kepuasan pengguna, menjaga agar pengguna lebih lama berada di situsnya, serta memperkaya konten yang akan meningkatkan rate iklan," ujar Mutter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.