Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Terlibat Suap, Ahli Waris Samsung Ditahan

Kompas.com - 17/02/2017, 19:20 WIB

KOMPAS.com — Lee Jae-yong, ahli waris perusahaan elektronik Samsung, ditangkap di Korea Selatan atas tuduhan suap dan berbagai dakwaan lainnya.

Kasus ini terkait dengan skandal yang berujung pada pemakzulan Presiden Park Geung-hye.

Perusahaan Samsung dituding memberikan sumbangan kepada yayasan nirlaba yang dijalankan oleh Choi Soon-sil, salah seorang teman Presiden Park, dengan imbalan mendapat bantuan pemerintah.

Baik Lee maupun Grup Samsung menyangkal telah melakukan perbuatan yang salah.

Jaksa menanyai pimpinan sementara Samsung itu pertama kali pada bulan Januari, tetapi mereka kemudian memutuskan untuk tidak menangkapnya. Namun, ia kembali diperiksa untuk yang kedua kalinya awal pekan ini.

Pada hari Jumat (17/2/2017), pengadilan mengatakan "menganggap bahwa mereka perlu menangkap (Lee Jae-yong) terkait dengan tuduhan pidana baru dan bukti baru".

Kini, penuntut yang menyelidiki kasus ini lebih lanjut mempunyai waktu 20 hari untuk mengajukan dakwaan resmi.

Apa saja tuduhan yang diarahkan terhadapnya?

Para jaksa menuduh Lee memberikan donasi senilai 41 miliar won (atau sekitar Rp 480 miliar) kepada organisasi-organisasi yang terkait dengan teman dekat Presiden Park, yaitu Choi Soon-sil.

Diduga, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan pemerintah bagi restrukturisasi besar Samsung yang akan membantu transisi kepemimpinan yang mulus dalam mendukung Lee, menggantikan ayahnya yang sakit Lee Kun-hee.

Rencana kontroversial itu membutuhkan dukungan dari dana pensiun nasional - dukungan ini yang merupakan imbalan untuk sumbangan Samsung.

Dalam sidang parlemen pada bulan Desember, Samsung mengaku memberikan sumbangan senilai 20.4 miliar won (atau sekitar Rp 232 miliar) kepada dua yayasan, tetapi membantah melakukannya untuk memperoleh imbalan.

Lee juga menegaskan bahwa perusahaannya telah memberikan seekor kuda dan uang untuk membantu karier berkuda putri Choi, Chung Yoo-ra, sesuatu yang sekarang ia sesalkan.

Apa skandal politiknya?

Permasalahan ini berkutat seputar hubungan Presiden Park dengan Choi yang dimensinya meliputi antara lain kegiatan mistik, penyalahgunaan pengaruh, dan membocorkan informasi rahasia.

Choi merupakan teman lama keluarga Park, ayah Choi memiliki hubungan dekat dengan ayah Presiden Park yang merupakan presiden pada tahun 1970-an.

Selain meminta sumbangan, Choi juga dituduh memanfaatkan persahabatan mereka untuk ikut campur dalam kancah perpolitikan.

Saat ini ia diadili atas tuduhan berbagai pelanggaran, termasuk penyalahgunaan wewenang, pemaksaan dan upaya penipuan, tetapi ia membantah semua tudingan tersebut.

Pada bulan Desember, parlemen melakukan pemungutan suara untuk memakzulkan Presiden Park. Kini kasusnya tengah disidangkan mahkamah konstitusi dan Park kehilangan kekuasaannya.

Apa artinya bagi Samsung?

Lee saat ini menjabat sebagai wakil pimpinan Samsung Electronics. Namun, karena ayahnya, Lee Kun-hee, menderita serangan jantung pada 2014, ia diangkat menjadi bos perusahaan konglomerat Samsung Group.

Apa pun hasilnya, sidang ini merupakan pukulan besar bagi perusahaan itu. Penahanannya mungkin tidak memengaruhi produksi jangka pendek atau jalannya perusahaan, tetapi mungkin ada implikasi jangka panjang.

Samsung adalah salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia dan sangat memalukan bila pemimpin perusahaan yang terkenal dengan merek-merek premium terlibat dalam skandal korupsi.

Perusahaan itu mengatakan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa kebenaran terungkap di pengadilan pada masa yang akan datang, meskipun mereka membantah telah melakukan kesalahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com