Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Saran Jack Ma ke Jokowi, Besarkan UMKM

Kompas.com - 21/03/2022, 13:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dari tiga perjumpaan dengan Presiden Jokowi, selalu dua hal yang disampaikan Jack Ma – ketika belum di-lockdown – untuk diperhatikan, soal logistik dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah). Logistik masalah besar di negara 17.000 pulau ini, sementara UMKM kegiatan ekonomi yang tumbuh pesat dan perlu dijadikan subyek, bukan obyek.

Biaya logistik Indonesia sekitar 23 persen dari harga jual produk, dengan matra darat sebagai pemakan terbanyak. Di Jerman, perusahaan semacam PT Pos Indonesia tidak lagi menjalani bisnis legacy-nya, tetapi bertransformasi menjadi pemegang saham Federal Express (Fedex), perusahaan logistik dunia.

Sejak awal abad lalu, pos masuk dalam satu kesatuan, Pos, Telepon dan Telegraf (PTT). Telegraf sudah musnah, telepon kabel bermetamorfosa jadi nirkabel terus ke teknologi digital yang lebih ke layanan data kapasitas besar.

Memilih UMKM kata Jack Ma, masuk akal ketika industri dan perdagangan makin loyo, apalagi ketika terkena pandemi. Teknologi berubah, membawa perkembangan ekonomi digital yang memaksa perilaku orang berubah total, yang tidak mau berubah kemudian tumbang, misalnya media cetak.

Korporasi yang berbasis ekstraktif justru saat ini yang bisa hidup dan berkembang. Misalnya kesehatan (farmasi), pertanian, industri rumah tangga, kuliner, sementara yang tidak bersumber dari sumber daya alam itu berguguran kalau tidak segera bertransformasi.

Jack Ma mencontohkan UMKM di China yang berkembang karena memanfaatkan teknologi digital. Tukang bunga atau warung kaki lima tidak mau lagi menerima pembayaran tunai, semua transaksi digital, juga turisnya ketika berada di luar negerinya.

Sayangnya tidak semua UMKM Indonesa didukung teknologi digital karena tidak meratanya layanan digital akibat minimnya kemampuan operator membangun. Padahal operator telko berperan vital menyediakan jaringan internet cepat, yang mempercepat dan meningkatkan laju pertumbuhan UMKM dan berdampak langsung terhadap kenaikan perekonomian sekitar dan nasional.

Hal itu bisa terjadi jika operator memiliki kapasitas untuk membangun jaringan ke seluruh Nusantara, yang didapat dari struktur finansial mereka. Semua operator sejatinya bisa mencapai kapabilitas itu, syaratnya, harus keluar dari perang tarif.

Jual aset

Berebut pelanggan memaksa operator menjual layanan di bawah harga pokok, yang walau pendapatannya meningkat namun tidak bisa menutupi biaya modal dan biaya operasi. Tetap merugi, atau untung sedikit tetapi tak cukup untuk perluasan jaringan ataupun kalau sesekali untung, itu didapat dari penjualan aset.

Dari lima operator, hanya Telkomsel mampu meluaskan jaringan, cakupan, dan untung. Mereka berhasil meraih 4 penghargaan sekaligus dari Ookla Speedtest Award 2021. Fastest Mobile Network, Best Mobile Coverage, Top Rated dan Best Mobile Network.

BTS (base transceiver station) Telkomsel paling banyak, 245.000 lebih membuat cakupannnya paling luas. Sementara Indosat Ooredoo Hutchison 187.000 buah, XL Axiata 163.000 dan Smarftren 42.000 BTS.

Tidak pernah terjebak perang tarif, dengan 175,3 juta pelanggan Telkomsel meraih untung sekitaran Rp 25 triliun. Sekadar perbandingan, Indosat (2021 sebelum merger) dengan 60 juta lebih pelanggan untung Rp 6,7 triliun – setelah menjual ribuan menara dengan harga Rp 6,1 triliun – tahun 2020 rugi Rp 716 miliar.

XL Axiata tahun 2021 untung Rp 1,3 triliun, terbesar sejak 2013, pelanggannya 57,9 juta, membelanjakan modal (capex – capital expenditure) lebih besar demi kualitas jaringan dan digitalisasi,

“Bukan untuk merespons persaingan tarif, tetapi lebih pada penciptaan nilai bagi pelanggan,” ujar Presdir dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini yang juga katanya, capex 2022 Rp 9 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menjajal Langsung Xiaomi 13T di Berlin, HP Cantik dengan Kamera Leica

Menjajal Langsung Xiaomi 13T di Berlin, HP Cantik dengan Kamera Leica

Gadget
Xiaomi Smart Band 8 Meluncur Global, Layar 60 Hz, Baterai 16 Hari, dan Strap Praktis

Xiaomi Smart Band 8 Meluncur Global, Layar 60 Hz, Baterai 16 Hari, dan Strap Praktis

Gadget
Xiaomi 13T Pro Resmi, Dimensity 9200 Plus dan Cas 120 Watt Jadi Pembeda

Xiaomi 13T Pro Resmi, Dimensity 9200 Plus dan Cas 120 Watt Jadi Pembeda

Gadget
Xiaomi 13T Resmi Meluncur, Ponsel Seri-T Pertama dengan Kamera Leica

Xiaomi 13T Resmi Meluncur, Ponsel Seri-T Pertama dengan Kamera Leica

Gadget
Riset: Netflix dan Apple Punya Konsumen Paling Setia

Riset: Netflix dan Apple Punya Konsumen Paling Setia

Internet
Menyaksikan Peluncuran Xiaomi 13T Series Langsung di Venue, Seperti Nonton di Bioskop

Menyaksikan Peluncuran Xiaomi 13T Series Langsung di Venue, Seperti Nonton di Bioskop

Gadget
ChatGPT Sekarang Bisa Ditanya Pakai Suara dan Gambar

ChatGPT Sekarang Bisa Ditanya Pakai Suara dan Gambar

Software
Mengapa Aplikasi WhatsApp 'Tidak Menanggapi'? Begini Cara Mengatasinya

Mengapa Aplikasi WhatsApp 'Tidak Menanggapi'? Begini Cara Mengatasinya

Software
Xiaomi Gelar Acara Peluncuran Nanti Malam, Apa Saja yang Dirilis?

Xiaomi Gelar Acara Peluncuran Nanti Malam, Apa Saja yang Dirilis?

Gadget
Cara Menghilangkan Saluran di Status WhatsApp yang Mengganggu, Mudah

Cara Menghilangkan Saluran di Status WhatsApp yang Mengganggu, Mudah

e-Business
4 Cara Nonton YouTube Tanpa Iklan, Mulai dari Gratis hingga Berbayar

4 Cara Nonton YouTube Tanpa Iklan, Mulai dari Gratis hingga Berbayar

Software
Unity Ubah Skema Tarif Pemakaian Engine Setelah Diprotes Developer

Unity Ubah Skema Tarif Pemakaian Engine Setelah Diprotes Developer

Game
Social Commerce dan E-commerce, Apa Bedanya? Begini Penjelasannya

Social Commerce dan E-commerce, Apa Bedanya? Begini Penjelasannya

e-Business
TikTok Dilarang Gelar Jual Beli di Indonesia, Facebook dan Instagram Bagaimana?

TikTok Dilarang Gelar Jual Beli di Indonesia, Facebook dan Instagram Bagaimana?

e-Business
Pemerintah Larang Ada Transaksi Jual Beli di TikTok Shop, Ini Alasannya

Pemerintah Larang Ada Transaksi Jual Beli di TikTok Shop, Ini Alasannya

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com