"Untuk daerah rawan, harus ada pengawalan aparat bersenjata, (untuk melihat keadaan) apakah sudah bisa dibangun. Untuk efisiensi, sebaikan di daerah-daerah yang relatif aman dikerjakan lebih dulu," kata Hendro.
Hendro menambahkan, pemerintah tidak bisa berdalih bahwa membangan BTS 4G di kawasan 3T itu sulit atau mustahil karena kendala alam atau keamanan.
Sebab, pemerintah punya cukup dana dan punya perangkat keamanan yang mestinya berpengalaman menangani kawasan rawan konflik.
Baca juga: Mandat Jokowi untuk Menkominfo Baru, Selesaikan Proyek BTS 4G dan Masalah AI
Menurut Hendro, pemerintah harus punya solusi untuk memberikan layanan yang sama, dalam hal ini akses jaringan 4G dan internet seluler, untuk penduduk di kawasan terpencil.
"Tingkat urgensi (penyelesaian proyek BTS 4G di wilayah 3T) ini sangat tinggi, karena memang dibutuhkan masyarakat, baik penduduk terutama anak sekolah dan fasilitas kesehatan," kata Hendro.
Sependapat, Ian juga melihat adanya urgensi untuk segera menyelesaikan pembangunan BTS 4G di kawasan 3T. Dengan begitu, wilaya terdepan, terpencil, dan terluar dari Indonesia bakal memiliki akses ke jaringan 4G dan internet seluler.
"Dengan begitu, akan muncul transformasi digital, kemudian akan mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia di 3T," lanjut Ian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.