KOMPAS.com - Teknologi media penyimpanan berbasis memori flash (solid state drive, SSD) semakin berkembang. Kecepatan meningkat seiring dengan kapasitas yang membesar.
Hard disk yang pelan dan berisik karena mengandalkan piringan magnetik pun kian tergeser. Apalagi, belakangan harga SSD makin terjangkau sehingga sudah bisa dibilang merakyat.
Walaupun demikian, hard disk ternyata masih memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan SSD yang membuatnya layak dipilih.
Baca juga: Murah Tapi Kencang, Ini Rekomendasi SSD yang Sedang Turun Harga
Jika salah satu alasan di bawah cocok dengan Anda, mungkin ada baiknya mempertimbangkan untuk memilih hard disk ketimbang SSD.
Berikut ini selengkapnya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PC World.
1. Efektif sebagai ekspansi storage. Slot M.2 untuk SSD biasanya berjumlah terbatas di motherboard sehingga sulit ditambah.
Untuk keperluan ekspansi storage (penyimpanan data), daripada mengganti SSD yang ada dengan SSD baru yang berkapasitas lebih besar, kenapa tidak memasang hard disk saja? Konektor SATA untuk hard disk biasanya banyak tersedia di motherboard.
Hard disk bisa dipakai untuk menyimpan aneka data seperti foto, video, dokumen, backup, dan lain-lain. Sementara SSD digunakan untuk sistem operasi dan program-program sehingga komputer tetap gesit.
Memang, ada juga SSD 2,5 inci yang menggunakan konektor SATA. Namun hard disk masih sangat memadai sebagai sarana penyimpanan data, terutama apabila hanya sesekali diakses dan tidak membutuhkan kecepatan tinggi.
2. Lebih murah dibanding SSD
Harga SSD terus mengalami penurunan semenjak akhir tahun lalu. Sekarang, SSD 500 GB bisa ditebus dengan harga hanya Rp 500.000-600.000 saja, untuk jenis SATA 2,5 inci maupun M.2 NVMe.
Namun, banderol hard disk masih lebih murah. Anda bisa mendapat kapasitas dua kali lebih besar untuk harga yang sama sehingga lebih efektif biaya sebagai medium penyimpanan data berukuran besar.
Baca juga: Perbedaan SSD dan HDD pada Perangkat Komputer
Peningkatan harga untuk kapasitas hard disk yang lebih besar pun tidak setinggi SSD. Misalnya, hard disk 8 TB harganya di bawah Rp 3 juta, sementara SSD 8 TB bisa menembus Rp 7 juta.
3. Pilihan kapasitas lebih besar, lebih banyak
Alasan ini erat kaitannya dengan poin nomor dua di atas. Selain lebih mahal, pilihan kapasitas SSD juga belum sebanyak hard disk.
Saat ini kapasitas terbesar untuk SSD consumer adalah 8 TB. Sementara, kapasitas hard disk consumer mencapai lebih dari 20 TB.
Karena itu, apabila Anda membutuhkan ruang penyimpanan sangat besar, misalnya untuk membangun NAS atau server rumah, hard disk bisa mengakomodir keperluan storage dengan lebih efisien.
Baca juga: PC Windows Wajib Pakai SSD Mulai 2023?
Alasan memilih hard disk dari penjabaran di atas utamanya berkaitan dengan kapasitas dan cost efficiency. Sementara itu teknologi SSD pun terus berkembang.
Suatu saat nanti, harga dan kapasitas SSD akan menyamai, atau bahkan lebih baik dari hard disk sehingga bakal menjadi pilihan yang lebih masuk akal. Namun, untuk sekarang, hard disk masih menawarkan kelebihannya sendiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.