Pertama adalah resolusi display, semakin tinggi angkanya, maka semakin besar pula konsumsi VRAM. Resolusi 4K, misalnya, memiliki jumlah piksel 4 kali lebih banyak dibandingkan resolusi 1080p (FHD) sehingga rendering grafisnya lebih berat dengan penggunaan VRAM lebih tinggi.
Kedua, selain resolusi layar, ada juga resolusi tekstur yang biasanya ditentukan lewat setting texture quality di game. Setting yang lebih tinggi akan membuat tekstur dalam game terlihat lebih tajam dan jernih, tapi konsumsi VRAM ikut naik.
Ketiga, tekstur tambahan. Game biasanya menyimpan tekstur resolusi tinggi untuk obyek-obyek dalam jarak dekat dan tekstur resolusi rendah untuk obyek jarak jauh. Proses yang dikenal dengan sebutan MIP-mapping ini ikut memakan tempat di VRAM.
Keempat, efek visual lain, terutama ray tracing untuk game modern. Ray tracing bisa memberikan tampilan indah dengan efek cahaya realistis. Namun, selain membebani GPU, efek yang satu ini juga membutuhkan banyak ruang VRAM dengan aneka data yang dibutuhkan.
Kapasitas VRAM biasanya dicantumkan di keterangan spesifikasi produk yang bersangkutan, termasuk di boks kemasan kartu grafis desktop atau dokumentasi laptop.
Anda juga bisa mengetahui kapasitas VRAM komputer di Windows dengan cara mudah. Cukup dengan mencari setting "Advanced display settings" di kolom pencarian di samping tombol Start, kemudian klik opsi "Display adapter properties".
Windows kemudian akan menampilkan jendela baru berisi informasi kartu grafis yang terpasang, berikut kapasitas VRAM di kolom "Dedicated Video Memory" dalam satuan megabyte.
Perlu ditambahkan bahwa GPU terintegrasi biasanya tidak memiliki VRAM sendiri dan keterangan VRAM-nya adalah bagian memori utama yang dialokasikan untuk GPU.
Baca juga: AMD Gratiskan Game Starfield untuk Pembelian CPU Ryzen dan GPU Radeon
Anda juga bisa menggunakan program lain seperti GPU-Z dari TechPowerUp untuk mengetahui informasi lain dari GPU secara lebih detil, termasuk kapasitas VRAM.
Untuk menambah jumlah VRAM, satu-satunya cara adalah dengan mengganti GPU dengan yang memiliki VRAM lebih besar. GPU di laptop biasanya tidak bisa di-upgrade. Sedangkan, pemilik PC desktop dapat melakukan ini, tapi tentu dengan mengeluarkan biaya.
Namun jangan khawatir, Anda masih bisa mengoptimalkan GPU yang ada dengan mengakali game agar memakai lebih sedikit VRAM. Caranya tak lain adalah dengan mengatur kualitas grafis lewat menu settings di game yang bersangkutan.
Setting resolusi display sebaiknya tidak diganti karena monitor LCD harus menggunakan resolusi native agar tak terlihat buram. Yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah mengaktifkan teknologi upscaling seperti DLSS dan FSR apabila tersedia.
Biasanya, penggunaan setting rendah seperti "Performance" di DLSS bisa mengirit penggunaan VRAM karena rendering game dilakukan di resolusi lebih rendah, untuk kemudian diperbesar (upscale) ke resolusi native monitor.
Penggunaan VRAM oleh DLSS bervariasi antar game dan bisa jadi justru meningkatkan pemakaian memori apabila disetel dengan kualitas tinggi.