Di dalamnya, ada banyak kejanggalan yang menunjukkan bahwa aktivitas kripto yang berjalan di perusahaan ini mayoritas dari FTX. Bahkan, sebagian besar dokumen keuangan ini berisi token kripto FTT yang dikeluarkan oleh FTX sendiri.
Selain itu, dugaan penipuan uang FTX ini juga konon diperkuat dengan kehidupan glamor Bankman-Fried yang tak wajar, mulai dari investasi miliaran dollar AS, membeli rumah mewah, plesiran, dan lain sebagainya.
Setelah ada beragam bukti, beberapa regulator setempat akhirnya melakukan investigasi terkait penipuan FTX, menangkap Bankman-Fried pada Desember 2022, serta menjatuhkan tujuh dakwaan kepadanya, seperti apa yang disebutkan di atas.
Tujuh dakwaan tersebut akhirnya menjadi putusan pengadilan pada awal November ini, dan hal ini menjadi akhir dari drama pengadilan Bankman-Fried satu tahun belakangan.
Baca juga: Dana Nasabah Platform Kripto FTX Senilai Rp 15 Triliun Raib
Sebelum terkena kasus, FTX sendiri merupakan platform kripto yang populer dan terpercaya. Platform ini dirilis pada 2019 lalu dan perlahan populer sejak awal pandemi, yaitu sekitar awal 2020 lalu.
Kepopuleran FTX yang meroket kala itu dikontribusi oleh kemudahan investasi mata uang kripto (cyptocurrency) yang ditawarkan platform tersebut. Nama FTX semakin populer di tahun 2022, terutama setelah platform ini memasang iklan di sejumlah acara besar, salah satunya di ajang liga rugby terbesar di AS, Super Bowl.
Namun nahas, kepopuleran dan kepercayaan konsumen FTX hilang begitu saja menjelang akhir 2022, terutama setelah adanya dugaan dan penelusuran terkait penipuan investasi di platform bikinan Bankman-Fried seperti disebutkan di atas.
Baca juga: ChatGPT Prediksi Harga Bitcoin hingga 2050, Ini Hasilnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.