Cara backup data yang kedua adalah dengan menggunakan perangkat penyimpanan eksternal Flash Drive atau biasa dikenal sebagai Flash Disk. Perangkat ini lebih kecil dan mudah dibawa dibanding Hard Disk eksternal.
Untuk backup data di Flash Disk, pengguna tinggal menghubungkannya ke port USB yang tersedia di komputer. Setelah terhubung dan terbaca di komputer, pengguna bisa mulai menyalin data ke Flash Disk.
3. Menggunakan layanan penyimpanan Cloud
Ketiga, pengguna bisa menggunakan layanan penyimpanan Cloud untuk backup data. Cloud merupakan layanan penyimpanan data secara online di server. Layanan ini tak membutuhkan perangkat penyimpanan eksternal.
Pengguna bisa menyimpan berbagai jenis data di layanan Cloud, seperti foto, dokumen, video, dan masih banyak lagi. Data yang dicadangkan di Cloud bisa diakses dengan mudah, kapan pun dan dimana pun, asalkan memiliki koneksi internet.
Layanan penyimpanan Cloud biasanya akan menawarkan pada pengguna sejumlah ruang penyimpanan terbatas di server mereka secara gratis. Jika ingin menambah ruang penyimpanan, pengguna bakal diminta untuk berlangganan layanan Cloud.
Ada banyak layanan Cloud yang menyediakan penyimpanan data secara online. Beberapa di antaranya seperti Google Drive, iCloud, Dropbox, Backblaze, iDrive, dan Microsoft OneDrive.
4. Menggunakan layanan online backup service
Dikutip dari Upguard, pengguna bisa juga mencadangkan data dengan menggunakan Anda dapat mencadangkan data Anda dengan layanan online backup service. Layanan ini dapat
mengenkripsi file, menjadwalkan pencadangan rutin, dan menyimpan file di lokasi yang aman.
Baca juga: Pengertian Storage Device, Lengkap dengan Jenis, Tipe, Contoh, dan Fungsinya
5. Menggunakan Network Attached Storage
Cara backup data yang kelima adalah menggunakan Network Attached Storage (NAS). NAS adalah server khusus yang menyediakan penyimpanan data dan berbagi data dalam jaringan komputer.
Pencadangan data ini biasanya dipakai dalam bisnis. NAS dirancang untuk selalu aktif dan terhubung dalam jaringan, sehingga pengguna dapat mengakses data kapan saja dan dari mana saja.
Backup data dengan NAS memiliki sejumlah keunggulan. Dengan menggunakan NAS, data akan disimpan di server khusus, yang berarti tidak rentan terhadap risiko yang sama seperti komputer.
Misalnya, jika komputer mengalami gangguan atau terinfeksi malware, data akan tetap aman di NAS. Perangkat NAS juga dilengkapi dengan sejumlah fitur keamanan, seperti perlindungan kata sandi dan enkripsi, yang membantu menjaga data tetap aman.
Restore adalah tindakan mengambil salinan data yang sudah dicadangankan dari penyimpanan sekunder dan memulihkan atau mengembalikannya ke lokasi penyimpanan semula atau baru.
Dikutip dari laman Tech Target, tujuan dilakukannya tindakan restore atau pemulihan adalah untuk mengembalikan data yang telah hilang, dicuri, atau rusak ke kondisi asalnya, serta untuk memindahkan data ke lokasi baru.
Tindakan restore biasanya dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, terdapat kesalahan pengguna yang menyebabkan data secara tidak sengaja dihapus atau dirusak, sehingga butuh dipulihkan kembali.
Selain itu, tindakan pemulihan data juga biasa dilakukan ketika terdapat kondisi, seperti pencurian data, serangan siber pada perangkat yang menyebabkan data rusak, pemadaman listrik yang membuat data tak tersimpan di perangkat, dan kegagalan pada sistem perangkat lunak.
Kondisi-kondisi itu yang biasa membuat pengguna perlu melakukan tindakan restore supaya data dapat kembali seperti sedia kala.