Algoritma ini merupakan pendekatan pertama yang terlintas dalam pikiran kita saat melihat masalah tersebut. Secara teknis, Algoritma ini mirip dengan mengulang setiap kemungkinan yang ada untuk memecahkan masalah.
Misalnya, terdapat password yang terdiri dari 4 pin dengan digit angka antara 0 hingga 9. Dengan algoritma Brute Force, pemecahan masalah akan dilakukan dengan memasukkan tiap urutan digit angka secara berulang hingga benar kombinasinya dan password terbuka.
Jenis algoritma ini didasarkan pada metode rekursi. Dalam rekursi, suatu masalah diselesaikan dengan membaginya menjadi sub masalah yang sama. Lalu, sub-sub masalah itu dipecahkan secara berulang dengan operasi atau kondisi dasar hingga selesai semua.
Beberapa masalah umum yang dapat dipecahkan menggunakan algoritma rekursif adalah faktorial dari suatu angka, deret Fibonacci, permainan matematis Menara Hanoi, DFS untuk grafis, dan lainnya.
Dalam algoritma Randomize (Acak), kita menggunakan angka acak untuk membantu menentukan hasil yang diharapkan. Keputusan untuk memilih angka acak ini dapat memberikan hasil dengan cepat.
Beberapa masalah umum yang dapat dipecahkan melalui algoritma Randomize ini adalah Quicksort. Dalam Quicksort, kita menggunakan angka acak untuk memilih pivot.
Algoritma Sorting (Pengurutan) digunakan untuk menyusun data, baik dalam urutan menaik maupun menurun. Dengan algoritma ini, kita dapat mengorganisir data secara lebih efektif dan efisien.
Beberapa masalah umum yang dapat dipecahkan melalui algoritma Sorting adalah mengurutkan data berdasar urutan numerik, urutan abjad, atau kriteria lainnya.
Jenis algoritma ini digunakan untuk mencari kunci tertentu dalam data yang telah diurutkan atau belum diurutkan. Beberapa masalah umum yang dapat dipecahkan melalui algoritma Search adalah pencarian biner atau pencarian linear.
Algoritma Hashing bekerja dengan cara yang sama seperti algoritma Searching. Bedanya, algoritma Hashing tidak hanya mencari data, tetapi juga mencocokkan data dengan kunci ID yang saling berpasangan dalam indeks.
Dalam algoritma Hashing, kita menetapkan kunci ke data tertentu. Contoh pengaplikasi algoritma Hashing bisa dilihat melalui verifikasi kata sandi yang dibutuhkan ketika hendak masuk ke suatu akun.
Itulah beberapa jenis algoritma. Meski terdiri dari beberapa jenis, algoritma pemrograman memiliki cara kerja mendasar. Lantas, bagaimana cara kerja algoritma pemrograman? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan cara kerja algoritma pemrograman.
Secara umum, cara kerja algoritma pemrograman dalam mengerjakan tugas atau menyelesaikan masalah dapat dipetakan menjadi tiga bagian, yakni input, prosedur penyelesaian masalah, dan output.
Dikutip dari buku “ Algoritma dan Pemrograman” karangan Kani tahun 2020, penjelasan mengenai tiga bagian cara kerja algoritma pemrograman tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk memecahkan permasalahan, langkah pertamanya adalah menganalisa dan mengidentifikasi suatu permasalahan, mengidentifikasi data yang menjadi masukan atau keluaran.