Berdasarkan undang-undang California, pemberi kerja harus memberikan pemberitahuan 60 hari kepada karyawan dan perwakilan negara bagian sebelum terjadinya PHK massal.
Para karyawan yang ada di daftar PHK tersebut dilaporkan bekerja di gedung milik Apple di sekitar Santa Clara, California. Lokasi tersebut dekat dengan kantor pusat Apple di Cupertino, California.
Baca juga: Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun
Beberapa lokasi itu sempat disebut-sebut menjadi lokasi dengan pengembangan Apple Car di masa lalu. Dengan ini, kemungkinan besar PHK 600 karyawan tersebut terkait dengan keputusan Apple untuk menghentikan pengerjaan proyek mobil yang bersangkutan.
Setelah satu dekade dalam pengerjaan, proyek mobil listrik Apple yang dikenal sebagai "Proyek Titan" akhirnya dihentikan pada Maret 2024 hingga waktu yang belum ditentukan. Apple pun kini fokus kepada layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Menurut seorang karyawan yang tidak mau disebut identitasnya, Chief Operating Officer Apple Jeff Williams dan Wakil Presiden yang bertanggung jawab atas Proyek Titan, Kevin Lynch, mengumumkan berita tersebut kepada tim pada Selasa (26/2/2024).
Saat penghentian, Apple Car dilaporkan memiliki sekitar 2.000 karyawan. Sebagian karyawan dipindahkan ke divisi AI dan divisi terkait lainnya.
Karyawan lain diberi waktu 90 hari untuk melamar posisi lain yang tersedia di Apple. Jika tak dapat posisi baru, karyawan Apple Car itu bisa dimasukkan ke dalam daftar PHK.
Baca juga: Utang Apple, Belum Punya Pabrik dan Toko Sendiri di Indonesia
Apple juga baru-baru ini mengakhiri pengembangan layar microLED internal, sehingga PHK kali ini mungkin juga terkait dengan keputusan untuk menghentikan pekerjaan tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari MacRumors
Dikutip KompasTekno dari ArenaEV, ada beberapa faktor yang menyebabkan proyek mobil listrik Apple ini harus dihentikan, antara lain perubahan kepemimpinan, perubahan strategi, dan meroketnya biaya yang dibutuhkan proyek ini.
Selain itu kekhawatiran juga datang dari para eksekutif Apple yang khawatir dengan margin keuntungan semakin tipis dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan, sehingga mereka memutuskan untuk beralih haluan ke AI.
Kini, alih-alih membuat mobil listrik bermerek Apple, perusahaan yang bermarkas di Cupertino itu kabarnya akan mengalihkan sumber daya ke divisi pengembangan sistem kecerdasan buatan (AI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.