Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker PDN Beri Kunci Enkripsi Gratis, Buka Dompet Donasi Sumbangan Seikhlasnya

Kompas.com - 02/07/2024, 10:10 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelompok peretas Brain Cipher yang diduga bertanggungjawab atas insiden serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, mengumumkan akan membuka akses data yang "disandera" ke pemerintah pada Rabu (3/7/2024) besok.

Kunci akses itu dijanjikan bakal diserahkan secara gratis. Awalnya, kelompok hacker tersebut meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS atau sekitar Rp 131 miliar. 

Dalam pernyataan yang diunggah di dark web, Brain Cipher menyebut bahwa perilisan kunci enkripsi secara gratis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Pemerintah Indonesia memerlukan keamanan siber yang lebih kuat, terutama di sisi sumber daya manusia (SDM).

Kendati begitu, dalam pengumuman yang diunggah di situs web gelap (dark web) tersebut, hacker Brain Chiper juga membuka donasi bila terdapat pihak yang ingin memberikan sumbangan.

Baca juga: Hacker Brain Cipher Akan Rilis Kunci Enkripsi Pusat Data Nasional, Gratis

"Kami menyediakan dompet monero untuk donasi, kami harap mendapatkan sumbangan Rabu nanti," kata pihak Brain Cipher dalam pengumumannya di dark web dan diunggah ulang oleh akun intelijen siber @stealhtmole_int di X Twitter.

Meski membuka donasi, Brain Cipher menegaskan bahwa mereka tetap akan memberikan kunci secara gratis atas mereka inisiatif sendiri.

"Kami berharap pada hari Rabu kami bisa mendapatkan sesuatu. Dan kami ulangi lagi: kami akan memberikan kuncinya secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri," tulis kelompok peretas tersebut.

Monero sendiri adalah mata uang kripto yang terdesentralisasi. Salah satu keunggulan Monero adalah transaksinya yang bisa anonim dan begitu privat. Riwayat transaksinya juga tidak bisa dilihat.

Menurut penjelasan di situs web Brain Cipher, pembayaran donasi hanya akan tersedia di fitur chat saja. Jadi, akses ke dompet untuk donasi tidak diumbar ke publik.

Sejak Kamis (20/6/2024) PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur mengalami serangan ransomware. Malware ini mengunci data yang ada di server tersebut dengan enkripsi.

Kelompok peretas Brain Cipher juga berharap bahwa serangan ini bisa membuat pemerintah Indonesia sadar bahwa perlu meningkatkan keamanan siber, terutama merekrut SDM yang kompeten.

Baca juga: Server PDN Bakal Pulih Besok, Hacker Kasih Kunci Gratis, Pemerintah Tak Perlu Bayar

"Serangan kami tidak melibatkan isu politik, dan murni merupakan ransomware yang meminta tebusan seperti biasanya," imbuh Brain Cipher, sebagaimana dikutip KompasTekno dari akun X @stealhtmole_int.

Dalam posting ini, Brain Cipher juga turut meminta maaf kepada semua rakyat Indonesia untuk kegaduhan yang mereka buat.

"Kami meminta maaf kepada publik atas semua yang terjadi, dan kami juga meminta publik paham bahwa keputusan ini kami buat secara independen, tidak dipengaruhi oleh siapapun," kata Brain Cipher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com