Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Pastikan PDN Pulih Bulan Ini, Biang Kerok Sudah Ketemu

Kompas.com - 02/07/2024, 09:02 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto memastikan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya akan kembali pulih bulan Juli ini.

PDNS 2 sebelumnya tumbang lantaran disusupi ransomware oleh peretas (hacker), yang teridentifikasi pada 17 Juni 2024 lalu.

Setelah PDNS 2 pulih, layanan publik yang sempat terdampak, disebut bisa kembali normal.
Hadi juga mengatakan bahwa data cadangan dari server-server di PDNS 2 Surabaya, akan berada sepenuhnya di Pusat Data Nasional yang ada di Batam.

"Sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada back-up yaitu di DRC (disaster recovery center) atau hot site yang ada di Batam dan bisa autogate interactive service dan setiap pemilik data centre juga memiliki backup (cadangan) sehingga paling tidak ada tiga lapis sampai empat lapis backup," ujarnya dalam keterangan resmi.

DRC, singkatnya adalah pusat pemulihan, yang menempatkan perangkat, sistem, aplikasi, dan data cadangan di suatu tempat atau lokasi terpisah untuk mengantisipasi bencana atau kejadian luar biasa, seperti serangan ransomware baru-baru ini.

Baca juga: Penjelasan Menkominfo di DPR soal Serangan Ransomware Dinilai Mengecewakan

Hadi menambahkan, backup juga akan dilakukan dengan cloud cadangan yang bersifat zonasi.
Selain itu, semua tenant atau instansi kini wajib mencadangkan (backup) data untuk mengantisipasi ancaman serangan siber.

“Setiap tenant atau kementerian juga harus memiliki backup, ini mandatori, tidak opsional lagi, sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada backup,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa backup data bersifat opsional bagi para tenant. Hal itu ia sampaikan di agenda rapat kerja bersama Komisi I DPR RI 27 Juni lalu.

"Kami terus mendorong para tenant atau pengguna melakukan backup. Namun, kebijakan itu kembali ke para tenant, ini bukan berarti menyalahkan tenant, ini harus jadi evaluasi kita bersama," ucap Budi.

Menko Polhukam juga mengatakan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan meningkatkan keamanan siber dengan cara menyambungkan komando kendali BSSN yang ada di Ragunan, Jakarta Selatan, termasuk mengaktifkan CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
CSIRT akan diawasi oleh BSSN.

Klaim temukan biang kerok

Menko Polhukam mengeklaim telah menemukan pihak internal yang dianggap bersalah, sehingga menyebabkan PDNS 2 diserang ransomware LockBit 3.0.

Berdasarkan hasil forensik, pemerintah telah mengetahui pengguna atau user yang mengakibatkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang ransomware.

“Dari hasil forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini,” kata Hadi usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Ia mengatakan, para user tersebut akan diproses secara hukum oleh BSSN dan aparat.

“Penegakan hukum oleh BSSN, nantinya oleh aparat, itu bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Hadi.

Baca juga: Data PDNS Kena Ransomware dan Tak Ada Backup, DPR: Ini Kebodohan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com