Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perusahaan TI yang Bangkit Berkat Pivot

Kompas.com - 22/03/2013, 10:59 WIB

Tim Redaksi

SHUTTERSTOCK

Oleh: Restituta Ajeng Arjanti*

KOMPAS.com - Membangun sebuah startup atau perusahaan baru bukanlah hal yang mudah. Sehebat apapun ide atau rencana awal dari sebuah startup tidak akan menjamin startup tersebut bisa sukses 100 persen. Tak jarang, startup harus beberapa kali melakukan pivot agar berhasil.

Pivot biasanya terpaksa dilakukan oleh startup yang gagal. Strategi ini dilakukan agar startup dapat beradaptasi dengan pasar. Dalam melakukan pivot, ada banyak elemen dari startup yang bisa diubah, seperti teknologi, target pengguna, produk, bahkan ide dasar. Pada intinya, pivot sangat bergantung pada kondisi setiap startup serta kejelian para pendirinya dalam melihat peluang baru.

Banyak perusahaan digital besar yang kita kenal saat ini menjadi berhasil setelah melakukan pivot. Contohnya, Nokia, Hewlett Packard (HP), Nintendo, PayPal, dan Twitter.

1. Nokia
Produsen smartphone ini memang tengah disorot karena bisnisnya yang sedang menurun. Tetapi, Nokia yang kita kenal sekarang masih menjadi pemain besar dalam industri telekomunikasi. Padahal, saat pertama kali dirintis pada tahun 1865 di Tampere, Finlandia, Nokia merupakan sebuah pabrik kertas.

Memasuki tahun 1900-an, Nokia mulai menciptakan beragam produk, seperti sepatu boots berbahan karet, kabel, plastik, perangkat elektronik dan komputer, bahkan perlengkapan militer.

Pada tahun 1990-an, Nokia banting setir memasuki bisnis perangkat telekomunikasi. Hingga saat kini, Nokia terkenal sebagai produsen smartphone dan salah satu pemain besar dalam industri telekomunikasi.

2. Hewlett Packard
Pertama kali berdiri pada tahun 1947, HP adalah perusahaan yang bergerak di bidang engineering. Salah satu produk yang dikembangkan HP adalah audio oscillator, semacam sirkuit elektronik untuk perangkat audio.

HP memproduksi beragam perangkat uji elektronik, seperti voltmeter, thermometer, generator sinyal, dan oscilloscope.

Pada tahun 1960-an, HP mulai memasuki bisnis komputer. HP memperkenalkan produk personal computer (PC) pertamanya yang diproduksi secara massal pada tahun 1968, dan mulai memproduksi produk-produk pendukung komputer seperti printer dan scanner pada tahun 1980-an.

Target HP pada saat itu adalah pasar bisnis dan dunia pendidikan. Pada tahun 1990-an, HP memisahkan lini produk non-komputernya ke perusahaan baru yang bernama Agilent, dan mulai menyasar pengguna PC rumahan sebagai targetnya.

3. Nintendo
Nintendo pertama kali berdiri pada tahun 1889 di Kyoto, Jepang, dengan nama Nintendo Koppai. Pada masa itu, Nintendo terkenal sebagai perusahaan pembuat “hanafuda” atau kartu khas Jepang.

Satu abad kemudian, perusahaan ini memperluas bisnisnya dan merambah beberapa bidang usaha lainnya. Namanya berubah menjadi Nintendo Company, Limited. Perusahaan ini membangun beberapa anak perusahaan, seperti perusahaan taksi, jaringan hotel, dan perusahaan makanan yang menjual nasi instan.

Pada tahun 1966, Nintendo kembali mengubah bisnisnya dan mulai memasuki pasar mainan. Pada tahun 1970-an, Nintendo mulai memproduksi game elektronik “Game & Watch” dan konsol game pertamanya, Famicom (Family Computer), yang kemudian didistribusikan hingga keluar Jepang dengan nama Nintendo Entertainment System (NES).

Hingga kini, Nintendo masih dikenal sebagai produsen konsol game ternama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com