Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena WhatsApp, Operator Seluler Rugi Rp 382 Triliun

Kompas.com - 23/02/2014, 16:52 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com — Dari sekian banyak aplikasi pesan instan, WhatsApp merupakan layanan yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia. Dengan meningkatnya jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan macam ini, pendapatan operator seluler berkurang karena pemakaian pesan singkat (SMS) terus menurun.

Lembaga riset Ovum melakukan penelitian terhadap sejumlah kelompok bisnis seluler, termasuk Vodafone Group, America Movil SAB, hingga Verizon Communications. Hasilnya, bisnis di sektor SMS dari operator seluler diperkirakan merugi 32,5 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 382 triliun) pada 2013.

Lembaga riset itu memproyeksi kerugian yang dialami operator seluler pada 2016 akan meningkat menjadi 54 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 635 triliun).

WhatsApp kini memiliki 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014. Perusahaan yang telah diakuisisi oleh Facebook ini, memanfaatkan 600 server untuk melayani pengiriman hingga 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta pesan per hari yang terekam pada Juni 2013.

Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia sehingga WhatsApp dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan SMS di dunia.

Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna ponsel pintar, dan tersedianya akses internet yang baik membuat pelanggan bergantung pada aplikasi pesan instan karena dinilai lebih murah, termasuk BlackBerry Messenger, Line, KakaoTalk, WeChat, dan sebagainya.

Bahkan, beberapa aplikasi tersebut juga menyediakan layanan panggilan telepon lewat akses internet. Hal ini akan semakin mengurangi pendapatan operator seluler dari layanan telepon.

"Tren layanan pesan ini telah menggerogoti pendapatan, di beberapa negara bahkan lebih besar, dan tren itu akan terus berlanjut. Dampak dari pesan gratis telah dirasakan di seluruh dunia. WhatsApp telah jelas menjadi salah satu penyebabnya," kata Chetan Sharma, analis dari Issaquah yang berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS).

Sharma memprediksi, pendapatan operator seluler di AS dari SMS pada 2014 akan turun sekitar 3 sampai 4 persen dibandingan tahun 2013, yang mencapai 21 miliar dollar AS.

Meksiko dan Belanda

Operator seluler di luar AS diprediksi juga merasakan kerugian, termasuk di Eropa, India, dan Amerika Latin.

Di Meksiko, misalnya, hampir 90 persen pesan yang dikirim ternyata memanfaatkan layanan WhatsApp, menurut Ernesto Piedras, direktur perusahaan konsultan telekomunikasi Intelligence Unit.

"Sejak satu setengah tahun yang lalu, pengguna WhatsApp di Meksiko luar biasa banyak. Layanan ini nyaman, dan semakin banyak orang memiliki, semakin banyak juga yang menggunakannya," tutur Piedras, seperti dikutip dari Bloomberg.

Padahal, sekitar 6 hingga 8 tahun lalu, layanan SMS menyumbang 15 persen untuk total perusahaan operator seluler di Meksiko. Sekarang, kontribusi SMS bagi operator seluler di Meksiko hanya sekitar 7 sampai 8 persen.

Perusahaan telekomunikasi Royal KPN NV (KPN) asal Belanda punya cara tersendiri untuk mempertahankan pendapatan dari layanan SMS. Menurut analis Mark Little dari Ovum, perusahaan KPN tidak memberi layanan pesan instan secara bebas dari paket yang mereka tawarkan.

"Pendapatan KPN dari SMS anjlok karena pelanggan menggunaan sesuatu yang lebih baik dan bebas," katanya.

Di tengah tren macam ini, operator seluler ditantang untuk menawarkan layanan internet yang stabil dan cepat. Karena, semakin banyak pelanggan yang menggunakan aplikasi pesan instan serta media sosial, yang semua itu berjalan di atas jaringan dan infrastruktur yang dibangun operator seluler.

Menurut Joseph Natale, direktur komersial Telus Corp, operator seluler terbesar kedua di Kanada, pada akhirnya layanan telepon dan SMS akan menjadi salah satu dari sebuah fitur yang melekat pada perencanaan paket internet. "Pada titik tertentu, semuanya menjadi layanan data (internet)," kata Natale.

Kendati demikian, lembaga riset Ovum memprediksi layanan SMS tidak akan mati dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
HP Tahan Banting Oppo A60 Rilis di Indonesia Besok, Intip Harganya

HP Tahan Banting Oppo A60 Rilis di Indonesia Besok, Intip Harganya

Gadget
Pengguna iPhone yang Update iOS 17.5 Kaget, Foto yang Lama Dihapus Muncul Lagi

Pengguna iPhone yang Update iOS 17.5 Kaget, Foto yang Lama Dihapus Muncul Lagi

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com