Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung, Pedagang Sembako yang Jadi "Raja Gadget"

Kompas.com - 24/09/2014, 09:05 WIB
Budi Suwarna,
Hamzirwan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian perusahaan Korea Selatan berkembang dengan menjiplak produk perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika Serikat. Namun, dalam waktu singkat, ”sang penjiplak” berhasil mengalahkan kekuatan yang ditiru. Samsung,  adalah salah satunya.

”Kami (para insinyur Korsel) didorong untuk menyerap ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya dari para insinyur Jepang,” kenang Park Sang-il, mantan Kepala Perencanaan Strategis dan Chief Technology Officer Samsung Electronics. Kini, Sang-il menjadi guru besar di Seoul National University for Sciences and Technology.

Di ruang kerja yang sedikit berantakan oleh kertas kerja dan peranti elektronik, awal September lalu, ia menceritakan kisah bagaimana para insinyur Korsel ”mencuri” ilmu dari insinyur Jepang.

”Kami meniru sepersis mungkin apa pun yang dibuat insinyur Jepang. Bahkan, saat itu ada kelakar, kalau kami masuk ke mobil insinyur Jepang dan menemukan makanan di dalamnya, kami pun harus meniru makanan tersebut,” ujar Park lalu dia terbahak sendiri.

Sang-il lantas mengeluarkan benda seperti disket yang telah diurai. ”Benda buatan Jepang seperti ini kami pereteli. Kami jiplak sepersis mungkin. Karena itu, kelemahan-kelemahan teknologi Jepang yang ada di disket seperti ini secara tak sengaja kami tiru juga,” tuturnya.

Sang-il kembali terbahak-bahak mengenang perjuangannya dan rekan-rekannya sesama insinyur dalam memahami dan menguasai teknologi canggih. Setelah insinyur Korsel pintar, lanjut Park, mereka memperbaiki kelemahan-kelemahan teknologi Jepang. Kemudian, mereka meriset ulang dan membuat produk sejenis yang lebih canggih.

Dengan cara itu, Samsung Electronics mengembangkan bisnis memori atau penyimpanan data elektronik. Produk andalannya, DRAM 256K, sukses di pasaran pada pertengahan 1987. Tak lama kemudian, Samsung menjadi pemimpin pasar memori sejak 1993 dan mempertahankan posisi setiap tahun selama hampir dua dekade.

Pedagang sembako yang jadi "raja gadget"

Sukses Samsung Electronics hanyalah satu contoh bagaimana perusahaan Korsel berkembang seiring transformasi ekonomi dan sosial Korsel tahun 1980-an. Seperti bangsa Korsel, perusahaan-perusahaan Korsel pada 1960-an masih disepelekan dan tidak punya pamor.

Samsung di awal pendiriannya pada akhir 1930-an hanyalah perusahaan lokal yang berbisnis sembako, seperti sayur-mayur, buah-buahan, gula, beras, dan ikan kering. Lalu, perusahaan itu mengembangkan bisnis terigu dan tekstil pada 1950-an.

Ketika Presiden Park Chung-hee menggulirkan program industrialisasi Korsel pada kurun waktu 1961-1979, Samsung beralih ke sektor manufaktur dan berfokus memproduksi peranti elektronik.

Samsung termasuk konglomerasi (chaebol) generasi pertama Korsel yang lahir dari rahim transformasi ekonomi Korsel bersama perusahaan lain, seperti LG, Hyundai, dan Posco.

Perusahaan-perusahaan yang mendapat berbagai fasilitas khusus dari pemerintah pada awal masa transformasi ekonomi itu kemudian berubah menjadi perusahaan global. Kini, perusahaan-perusahaan tersebut menjadi motor penggerak utama perekonomian Korsel.

Sebagaimana Samsung, kata Rezky Kim Seok-gi, Direktur Pusat Kebudayaan Korea di Jakarta, pada awalnya pembangunan ekonomi Korsel memang meniru Jepang. Selanjutnya, Korsel menjadikan Jepang sebagai patokan pencapaian (benchmark) yang harus dilewati.

Mengapa Jepang yang dijadikan patokan? ”Seperti pada lomba lari, jika kita ingin cepat berlari, kita harus memastikan selalu berlari di samping pelari cepat. Ketika dia kelelahan, kita punya kesempatan untuk menyalip. Pelari cepat itu Jepang, dan setiap orang Korsel punya semangat mengalahkan Jepang karena faktor sejarah, yakni penjajahan Jepang terhadap Korea,” ujarnya, akhir Agustus.

Park Sang-il juga mengakui Jepang merupakan ”guru” sekaligus target yang mesti dikalahkan hingga saat ini. Perusahaan elektronik Korsel umumnya menargetkan Sony sebagai salah satu perusahaan elektronik Jepang yang harus dikalahkan. Target itu kini telah tercapai.

Dikutip dari AFP edisi 8 Juni 2014, Samsung saat ini menguasai 25,2 persen pasar telepon pintar dunia (74,3 juta unit), diikuti Apple 11,9 persen (35,1 juta), Huawei 6,9 persen (20,3 juta unit), Lenovo 5,4 persen (15,8 juta), dan LG 4,9 persen (14,5 juta). Sisanya, 39,3 persen (135,3 juta), dibagi-bagi kepada pemain lain. Data itu berdasarkan perhitungan hingga kuartal kedua 2014.

Laporan Forbes April 2014, pada 2013 Samsung Electronics menjual 314 juta telepon seluler ke pasar dunia. Salah satu "gadget" Samsung itu mungkin salah satunya kini sedang ada di tangan Anda.

CATATAN:
Tulisan ini merupakan cuplikan dari tulisan di Harian Kompas edisi Selasa (23/9/2014) berjudul Pedagang Sembako yang "Menyetrum" Dunia, karya Budi Suwarna dan Hamzirwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com