Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Pamer Perangkat 6G Pertama di Dunia, 20 Kali Lebih Ngebut dari 5G

Kompas.com - 07/05/2024, 07:00 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Gizmochina

KOMPAS.com - Konsorsium jaringan telekomunikasi asal Jepang, yang terdiri dari Docomo, NTT Corporation, NEC Corporation, dan Fujitsu membuat perangkat purwarupa yang mendukung jaringan 6G. Ini menjadi perangkat 6G pertama di dunia. 

Dalam sebuah uji coba yang digelar pada 11 April lalu, mereka memamerkan berkat teknologi 6G, perangkat tersebut mampu mentransmisikan data hingga 100 gigabit per detik (Gbps) dalam jarak 300 kaki (sekitar 100 meter).

Angka ini diklaim 20 kali lebih kencang dari kecepatan internet 5G yang menurut konsorsium asal Jepang tadi berkisar di angka maksimal 4,9 Gbps.

Dalam pengujian, konsorsium jaringan telekomunikasi asal Jepang ini menggunakan dua tipe spektrum, yaiut 100 GHz untuk pengujian di luar ruangan (outdoor) dan 300 GHz untuk pengujian di dalam ruangan (indoor).

Pengujian outdoor dilakukan dengan memisahkan perangkat 6G dan transmitter 6G dalam jarak sekitar 100 meter. Di sisi lain, pengujian indoor mengandalkan alat bantuan berupa pemantul (reflector), supaya sinyal bisa diterima dengan baik.

Baca juga: China Uji Coba Internet Ultra-Fast dengan Kecepatan 300 Gbps, Disiapkan untuk 6G?

Hasilnya, perangkat 6G yang diuji coba di kedua kondisi tadi bisa menghasilkan kecepatan internet hingga 100 Gbps.

Ilustrasi pengujian perangkat 6G yang dilakukan konsorsium jaringan telekomunikasi di Jepang.Gizmochina Ilustrasi pengujian perangkat 6G yang dilakukan konsorsium jaringan telekomunikasi di Jepang.

Perlu dicatat, pengujian ini bisa dibilang belum bisa merefleksikan penggunaan 6G sepenuhnya ketika dikomersilkan nanti.

Sebab, akan ada banyak faktor yang akan mempengaruhi kecepatan jaringan tersebut, seperti kepadatan di suatu area, hambatan macam tembok dan hujan, dan lain sebagainya.

Dalam pengujian di atas, jarak pengujian 100 meter tadi tampaknya tidak dihalangi oleh berbagai hambatan. Selain itu, hanya satu perangkat saja yang terhubung dalam jaringan 6G yang dipakai untuk uji coba.

Dengan kata lain, kecepatan yang akan didapatkan pengguna ketika 6G komersil nanti boleh jadi tak akan mencapai 100 Gbps, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmochina, Selasa (7/5/2024). 

Baca juga: China Luncurkan Satelit untuk Uji Coba Jaringan 6G

Beralih ke 5G, secara teori, kecepatan teknologi ini bisa menyentuh angka 10-20 Gbps. Namun dalam penggunaan rata-rata harian, terutama di Amerika Serikat (AS) untuk pengguna T-Mobile, kecepatan rata-rata 5G adalah sekitar 200 Mbps.

Artinya, kecepatan 5G yang dinikmati konsumen sangat jauh dari kecepatan teoritis yang dimiliki teknologi 5G, dan tidak menutup kemungkinan teknologi 6G juga akan bernasib sama. 

Informasi selengkapnya mengenai pengujian yang dilakukan bersama-sama oleh Docomo, NTT Corporation, NEC Corporation, dan Fujitsu ini bisa dibaca di tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com