Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Tutupnya Startup Lokal Valadoo

Kompas.com - 03/05/2015, 10:59 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis perjalanan online Valadoo resmi menutup layanannya sejak 30 April 2015. Perusahaan rintisan digital (startup) asal Indonesia yang berdiri sejak 2010 ini mengaku tak mampu lagi meneruskan layanan penjualan paket wisata untuk membantu para pelancong.

"Ini keputusan yang berat, tapi saya harus mengambil keputusan ini untuk keluarga saya dan tim Valadoo," kata Co-Founder dan CEO Valadoo Jaka Wiradisuria, Sabtu (2/5/2015) pada acara "Startup #MoveOn" di Conclave, Jakarta.

Menurut Jaka, Valadoo sebenarnya sudah cukup mapan melalang buana di industri startup. "Kami sudah punya pendapatan dan member yang mumpuni. Tapi itu semua belum bisa menutupi biaya operasional yang harus dikeluarkan," ia menuturkan.

Diketahui, Valadoo menjalin kemitraan strategis dengan Wego di tahun 2012. Beberapa bulan lalu, Valadoo juga merger dengan layanan social travel Burufly.

Biasanya, ketika sebuah startup telah mendapat pembiayaan dari investor, startup tersebut bisa dikatakan aman secara keuangan. Kecuali ada masalah internal antara pengembang dan investor yang menyebabkan kericuhan pembiayaan dan pengembangan startup.

Jaka menampik bahwa alasan tutupnya Valadoo dikarenakan masalah dengan pihak investor. "Saya belum bisa menjelaskan secara detil terkait hal itu," katanya.

Tapi, secara garis besar Jaka mengatakan bahwa ketergantungan Valadoo terhadap investor sedikit banyak menggerogoti manajemen perusahaan yang telah ia rintis selama lima tahun tersebut.

"Dari awal mindset kami untuk berkembang adalah kami butuh investor. jadinya setelah itu seperti ketagihan. Seakan-akan saya enggak bisa berkembang kalau tanpa investor," ia menjelaskan.

Dari ketergantungan itu, Jaka menilai Valadoo kerap mengikuti arah yang dituntun investor. Ini berisiko ketika prinsip investor tak sesuai dengan visi dan misi Valadoo.

Belajar dari kesalahannya, Jaka tak menyarankan para pemula bisnis startup untuk gencar mencari investor di awal. "Sebaiknya cari investor ketika sudah punya model bisnis yang sudah diyakini dan dipercaya," imbuhnya.

Terkait nasib tim Valadoo setelah startup tersebut bubar, Jaka memastikan tiap karyawan memperoleh hak pesangon sesuai dengan aturan ketenagakerjaan.

Untuk nasib Valadoo sendiri, Jaka tak ingin terlarut dalam kegagalan sebelumnya. Paling lambat dua bulan ke depan, Jaka bakal kembali mengaktifkan layanan Valadoo dengan beberapa perbaikan dan tim baru.

"Kami tetap pertahankan brand Valadoo. Saat ini saya mencari partner yang mampu bersama-sama mempertahankan brand Valadoo. Kami enggak bakal lama-lama tutup," pungkasnya.

Fatimah Kartini/Kompas.com Co-Founder dan CEO Valadoo Jaka Wiradisuria saat ditemui setelah acara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com