Smartfren Uji Jaringan 4G di Bali

Menurut Christian Daigneault, Group Chief Technology Officer Smartfren Telecom, jaringan 4G LTE milik Smartfren sebenarnya sudah mulai dipersiapkan pula di kota-kota besar lain, seperti Jakarta, Batam, dan Surabaya.

Akan tetapi, baru kota Denpasar, Bali, yang dikatakan telah selesai persiapannya.

"Selain itu, Bali merupakan salah satu destinasi yang banyak dikunjungi orang-orang," demikian penjelasan Christian mengenai alasan pemilihan Bali sebagai tempat uji coba pertama.

Uji coba ini sendiri digelar langsung di dua spektrum 4G LTE milik Smartfren, yakni 850 MHz dan 2.300 MHz.

Untuk diketahui, kedua spektrum tersebut memiliki standar jaringan yang berbeda. Spektrum 850 MHz menggunakan standar FDD. Sedangkan, spektrum 2.300 MHz memiliki standar TDD.

Standar FDD sendiri biasanya memang digunakan di frekuensi yang rendah, seperti 850 MHz. Kelebihannya, karena rendah, jangkauan dari sinyal frekuensi ini lebih besar ketimbang FDD.

Sedangkan, TDD digunakan untuk frekuensi tinggi. Karena lebih tinggi, jaringan ini mampu menghasilkan kecepatan data yang lebih tinggi.

Dengan kata lain, standar FDD digunakan untuk menjaga coverage dan TDD digunakan untuk menjaga kecepatan internet 4G dari sebuah operator seluler.

Dapat diartikan, uji coba Smartfren kali ini untuk melihat sejauh mana jaringan 4G miliknya mampu menjaga coverage dan juga kecepatan.

Dalam kesempatan yang sama, Munir Syahda Prabowo, VP Network Smartfren Telecom, mengungkapkan bahwa uji coba ini baru sekadar trial saja. Hasil akhirnya, terutama pada saat jaringan 4G milik Smartfren milik sudah komersil, dijanjikan akan lebih baik lagi.

"Ini (hasil uji coba jaringan) masih belum apa-apa," kata Munir.

Teknologi 4G LTE milik Smartfren sendiri dijadwalkan untuk disenggelarakan atau komersil pada semester kedua tahun 2015 ini juga.