Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evernote, Startup 1 Miliar Dollar AS yang Gagal Untung

Kompas.com - 05/10/2015, 15:41 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 2012, Evernote merupakan salah satu startup dalam kasta tertinggi. Namun kini mereka berada dalam krisis karena kegagalannya menangguk untung.

Evernote saat itu dikategorikan unicorn company, yang berarti memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,5 triliun. Jumlah penguna di 2012 tecatat sekitar 30 juta orang, dan mereka mendapatkan suntikan dana 270 juta dollar AS atau setara Rp 3,9 triliun.

Angka pertumbuha pengguna berikutnya pun tidak kecil. Tahun ini saja mereka mencatat sudah ada 150 juta orang terdaftar.

Kendati begitu disukai orang dan banyak yang menggunakan, mereka gagal. Ya, di satu sisi mereka gagal mengembangkan bisnis menguntungkan dari jumlah pengguna yang sudah sebesar itu.

Bahkan, sebagaimana dilansir KompasTekno dari BusinessInsider, Senin (5/10/2015), kini Evernote mesti memangkas 18 persen atau lebih dari selusin tenaga kerja dan menutup 10 kantor globalnya.

"Ini akan jadi perjuangan berat. Mereka ingin go public, dan untuk melakukan itu, mesti mengatur prioritasnya untuk mendapatkan keuntungan," ujar sumber yang dekat dengan Evernote.

Salah fokus

Sejumlah mantan pegawai Evernote meyakini penyebab masalah dalam startup 1 miliar dollar AS itu adalah kesalahan fokus. Sepanjang perjalanannya, perusahaan tidak fokus untuk mengembangkan aplikasi buku catatan dan merayu penggunanya agar mau menikmati layanan berbayar.

Evernote justru menghabiskan waktu untuk mengembangkan produk serta fitur-fitur baru yang beberapa mengandung cacat. Misalnya, pada 2014 lalu, TechCrunch mempublikasikan sorotan terhadap berbagai cacat dalam aplikasi tersebut.

Chief Executive Officer Everote kala itu, Phil Libin dengan cepat menanggapi masalah yang dimaksud. Bahkan dia langsung mengontak penulis secara pribadi dan menjanjikan perbaikan kualitas.

Sayangnya, masih menurut mantan pegawai itu, Evernote justru kembali merilis berbagai produk dan fitur baru yang tidak sesuai harapan.

"Rasanya kami seperti mengerjakan prioritas yang salah. Saya yakin, motifnya adalah untuk terus menerus menarik perhatian media. Mereka tidak tahu bagaimana mengoptimalkan dan meningkatkan pertumbuhan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Microsoft Ingin Latih 840.000 SDM Indonesia dengan Kemampuan AI

Microsoft Ingin Latih 840.000 SDM Indonesia dengan Kemampuan AI

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur

Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur

Gadget
Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta

Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta

Internet
Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com