Pemerintah Resmikan Palapa Ring Paket Tengah

Proyek Palapa Ring ini seluruhnya dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dan dibayar dengan sistem availability payment (AP).

Artinya, biaya awal ditanggung oleh pemenang tender, sedangkan pemerintah baru akan membayar di masa konsensi dengan cara mencicil. Dana yang dipakai berasal dari Universal Service Obligation (USO).

"Mudah-mudahan kita harap kuartal tiga nanti, tahun ini kita pastikan sudah ada yang mulai membangun. Targetnya 2018 sudah selesai dan 1 Januari 2019 bisa dioperasionalkan," terang Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama Palapa Ring Paket Tengah, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/3/2016).

"Makin cepat membangun, makin cepat operasional, pembayaran oleh pemerintah juga bisa disegerakan sesuai zona operasi," imbuhnya.

Perjanjian Proyek Palapa Ring Paket Tengah ditandatangani oleh PT Len Telekomunikasi dari konsorsium Pandawa Lima dan Menkominfo sebagai penanggung jawab proyek. Pada saat bersamaan dilakukan juga perjanjian penjaminan proyek tersebut antara PT Len Telekomunikasi dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Konsorsium yang dimaksud beranggotakan PT LEN (51 persen), PT Teknologi Riset Global Investama (34 persen), PT Sufia Technologies (5 persen), PT Bina Nusantara Perkasa (5 persen), dan PT Multi Kontrol Nusantara (5 persen).

Paket Tengah akan mengurusi penggelaran kabel serat optik yang menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.

Selain Menkominfo, dalam acara ini juga turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Sebelumnya, pemerintah juga telah menandatangani perjanjian kerjasama Palapa Ring Paket Barat. Sedangkan Paket Timur masih dalam tahap pra kualifikasi dan rencananya akan diumumkan tahun ini.