Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta

Kompas.com - 24/10/2016, 15:06 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet.

Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang.

Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet.

“Penyebabnya adalah perkembangan infrastruktur dan mudahnya mendapatkan smartphone atau perangkat genggam," terang Ketua APJII Jamalul Izza saat ditemui KompasTekno di sela pengumuman Riset Pengguna Internet Indonesia 2016, di Jakarta, Senin (24/10/2016).

"Kalau dulu kan cuma beberapa vendor dan perangkat genggam, sekarang jumlahnya banyak dan murah,” imbuhnya.

Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam. Statistiknya sebagai berikut:

  • 67,2 juta orang atau 50,7 persen mengakses melalui perangkat genggam dan komputer.
  • 63,1 juta orang atau 47,6 persen mengakses dari smartphone.
  • 2,2 juta orang atau 1,7 persen mengakses hanya dari komputer.

Meski demikian, penetrasi internet tersebut mayoritas masih berada di Pulau Jawa. Dari survei yang dipresentasikan oleh APJII itu tercatat bahwa sekitar 86,3 juta orang atau 65 persen dari angkat total pengguna internet tahun ini berada di Pulau Jawa.

Sedangkan sisanya adalah sebagai berikut:

  • 20,7 juta atau 15,7 persen di Sumatera.
  • 8,4 juta atau 6,3 persen di Sulawesi.
  • 7,6 juta atau 5,8 persen di Kalimantan.
  • 6,1 juta atau 4,7 persen di Bali dan NTB.
  • 3,3 juta atau 2,5 persen di Maluku dan Papua.

APJII bekerja sama dengan Lembaga Polling Indonesia untuk melakukan survei tersebut. Proses survei dilakukan melalui tatap muka dengan metode multistep random sampling atau secara bertahap.

Analis LPI, Yonda Nurtakwa, mengatakan, tahap pertama mengenai penetrasi dilakukan dengan melihat pada 1.250 sampel dalam periode 1-11 Juni 2016.

Data yang dihasilkan dari periode ini kemudian dipakai sebagai kerangka pada proses selanjutnya, yaitu survei mengenai perilaku pengguna.

Pada tahap survei mengenai perilaku, dilakukan pengambilan sampelnya secara acak pada 2.000 orang, dan disesuaikan dengan persentase jumlah penduduk di suatu daerah.

"Jadi kalau provinsi di Jawa kebetulan populasinya besar, sampel yang diambil lebih banyak. Berbeda dengan daerah di Kalimantan atau Maluku," jelas Yonda dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Berapa Jumlah Pengguna Facebook di Indonesia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenapa Google Play Store Tidak Bisa Download Aplikasi? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Google Play Store Tidak Bisa Download Aplikasi? Begini Cara Mengatasinya

Software
Cara Membuat Video dari Teks dengan Dream Machine Luma AI, Gratis

Cara Membuat Video dari Teks dengan Dream Machine Luma AI, Gratis

Internet
Mengenal Ransomware LockBit 3.0 Brain Chiper yang Serang PDNS dan Minta Tebusan Rp 130 Miliar

Mengenal Ransomware LockBit 3.0 Brain Chiper yang Serang PDNS dan Minta Tebusan Rp 130 Miliar

e-Business
Aplikasi Video Profesional Blackmagic Camera Kini Hadir di Android

Aplikasi Video Profesional Blackmagic Camera Kini Hadir di Android

Software
Media Asing Soroti Serangan Ransomware ke PDN Indonesia

Media Asing Soroti Serangan Ransomware ke PDN Indonesia

Internet
100 Jam Layanan Imigrasi Lumpuh, Pemerintah Baru Ungkap PDNS Kena Ransomware

100 Jam Layanan Imigrasi Lumpuh, Pemerintah Baru Ungkap PDNS Kena Ransomware

Internet
Kronologi Serangan Ransomware PDN, Lumpuhkan Layanan Imigrasi sejak 20 Juni, Baru Terungkap 4 Hari Kemudian

Kronologi Serangan Ransomware PDN, Lumpuhkan Layanan Imigrasi sejak 20 Juni, Baru Terungkap 4 Hari Kemudian

Internet
OnePlus Nord CE 4 Lite 5G Resmi, HP Android Kamera 50 MP dan Fast Charging 80 Watt

OnePlus Nord CE 4 Lite 5G Resmi, HP Android Kamera 50 MP dan Fast Charging 80 Watt

Gadget
Puluhan Karyawan Bank Dipecat Karena Pura-pura Kerja Pakai 'Keyboard Palsu'

Puluhan Karyawan Bank Dipecat Karena Pura-pura Kerja Pakai "Keyboard Palsu"

Internet
Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Hacker Minta Tebusan Rp 131 Miliar

Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Hacker Minta Tebusan Rp 131 Miliar

Internet
BliBli Resmi Beli Dekoruma Rp 1,16 Triliun

BliBli Resmi Beli Dekoruma Rp 1,16 Triliun

e-Business
Infinix Note 40 Series Racing Edition Resmi di Indonesia, HP 'BMW' Harga Rp 2 Jutaan

Infinix Note 40 Series Racing Edition Resmi di Indonesia, HP "BMW" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Riset OpenSignal: Internet Telkomsel Tercepat, Jangkauan Terluas

Riset OpenSignal: Internet Telkomsel Tercepat, Jangkauan Terluas

Internet
WhatsApp Siapkan Fitur Transfer Chat Pakai QR Code, Lebih Gampang

WhatsApp Siapkan Fitur Transfer Chat Pakai QR Code, Lebih Gampang

Software
Badan Siber RI Ungkap Penyebab Gangguan Pusat Data Nasional

Badan Siber RI Ungkap Penyebab Gangguan Pusat Data Nasional

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com