Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Google Perangi "Hoax" di Indonesia

Kompas.com - 12/01/2017, 18:32 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran hoax atau berita bohong sedang menjadi sorotan tajam di Indonesia. Pasalnya berita tersebut seringkali bermuatan fitnah terhadap golongan atau pihak tertentu, hingga bisa memicu kebencian.

Parahnya, kebanyakan berita hoax ini bisa menyebar dengan mudah di internet. Para pelaku biasanya menggunakan media sosial, yang bisa dibuka dan diakses siapa pun, sebagai alat penyebarannya.

Pemerintah pun tidak tinggal diam melihat potensi bahaya tersebut. Saat ini, pemerintah tengah menggodok sebuah aturan yang bakal memaksa penyedia layanan, seperti Google, Facebook dan Twitter, untuk turut memerangi hoax.

Menanggapi hal ini, Google, mengatakan pada KompasTekno bahwa pihaknya sudah dan sedang mengembangkan algoritma khusus untuk mengatasi penyebaran hoax di internet.

Baca: Lingkaran Setan Situs Hoax dan Media Sosial

Raksasa internet itu mengakui bahwa algoritma yang sedang mereka kembangkan belum sempurna. Namun seiring dengan waktu, mereka berjanji bahwa kualitasnya akan meningkat sehingga membuat pencarian hanya menampilkan informasi yang terpercaya.

“Kami baru saja meningkatkan algoritma kami untuk menampilkan konten yang lebih kredibel dan berkualitas tinggi di hasil penelusuran pengguna," ujar perwakilan Google Indonesia dalam keterangan resminya kepada KompasTekno, Kamis (12/1/2017).

"Kami berkomitmen untuk terus meninjau algoritma tersebut guna menjawab tantangan semacam ini,” imbuh Google.

Selain mengutarakan janji, perwakilan Google Indonesia juga menceritakan mengenai proses mereka menangani hoax. Proses tersebut sangat rumit dan selalu ada potensi membuat kesalahan.

Salah satu yang selalu dilakukan oleh Google adalah melakukan verifikasi terhadap situs mana yang bisa memberikan jawaban terbaik bagi pengguna dan menampilkannya. Jika dalam proses tersebut ditemukan berita hoax, maka sistem akan mendata dan mencari cara untuk membersihkannya sekaligus.

“Identifikasi halaman dan situs yang dapat memberikan jawaban terbaik bagi seorang pengguna adalah persoalan yang rumit. Terkadang kami mungkin membuat kesalahan,” ujar perwakilan Google Indonesia tersebut.

“Tapi saat sebuah informasi meragukan ditampilkan cukup tinggi di hasil penelusuran, kami tidak menghapusnya satu per satu, melainkan menerapkan sebuah perbaikan yang dapat secara otomatis diaplikasikan ke semua hasil penelusuran,” pungkasnya.

Baca: Berantas Hoax di Indonesia, Twitter Butuh Bantuan Pengguna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com