iPhone Bisa Adiktif seperti Candu

WASHINGTON, KOMPAS.com — Tidak hanya rokok dan narkoba, iPhone pun bisa memicu ketergantungan yang efeknya bersifat adiktif seperti candu. Hasil survei yang dilakukan Universitas Stanford, AS, mengungkap sisi lain kepopuleran smartphone buatan Apple itu.

Survei tersebut melibatkan 200 mahasiswa pengguna iPhone. Sekitar 70 persen di antaranya menggunakan iPhone belum sampai satu tahun. Namun, dalam waktu yang singkat tersebut, iPhone telah menyebabkan ketergantungan di antara penggunanya.

Faktanya, 75 persen pengguna iPhone tidak tenang kalau tidak tidur dengan smartphone-nya itu di kasur. Sekitar 85 persen sudah menjadikan iPhone sebagai pengganti jam dan 89 persen sebagai jam alarm. Selain itu, 69 persen mengaku lebih sering kelupaan dompet ketimbang iPhone saat berangkat pada pagi hari.

Saat diminta mengukur seberapa besar ketergantungan mereka terhadap iPhone, 10 persen merasa sudah sangat tergantung. Hanya 6 persen yang mengaku tidak tergantung. Namun, 32 persen khawatir suatu ketika pasti akan sangat tergantung.

Lebih jauh, 15 persen pengguna telah mencandu iPhone sebagai media sumber informasi dengan 30 persen menyebutnya sebagai pintu masuk ke dunia, 25 persen menyebut sebagai sangat memuaskan, dan 41 persen bahkan menyebut tragedi apabila kehilangan iPhone-nya.

Bagian tubuh

Menurut Profesor Tanya Luhrmann, antropolog Universitas Stanford, seperti dilansir Livescience, bahkan para pengguna sudah merasa bahwa iPhone ibarat bagian dari tubuhnya. iPhone sudah menjadi perangkat sosial dan bagian dari identitas pemakai. Seperempat pengguna bahkan menyebut iPhone sebagai bagian dari otak atau tubuhnya.

Survei juga mengungkap kecenderungan personifikasi terhadap iPhone dan memperlakukannya secara khusus, tidak seperti barang elektronik lainnya. Misalnya, 3 persen mahasiswa mengatakan tidak mengizinkan orang lain menyentuh iPhone miliknya, 9 persen memuji-muji iPhone-nya, dan 8 persen kadang menyebut kalau iPod miliknya cemburu dengan iPhone-nya.

Banyak pengguna iPhone yang mengaku diprotes teman dan keluarga karena menghabiskan sepanjang waktu dengan iPhone miliknya. Dalam survei tersebut, 7 persen mahasiswa ditolak kekasih atau teman sekamarnya karena membawa iPhone. ”Beberapa orang menggunakan istilah janda iPhone,” ujar Luhrmann.