JAKARTA, KOMPAS.com- Belum diakuinya industri animasi sebagai aktivitas ekonomi produktif oleh bank menjadi kendala serius. Pengelola industri animasi sulit memperoleh kredit bank, sehingga pengembangan usahanya tersendat akibat minimnya modal.
"Saya sudah coba ke beberapa bank. Semuanya menolak karena alasan animasi bukanlah ekonomi produktif sesuai desain perbankan. Akhirnya kami tidak bisa mencetak karya. Kami hanya mengandalkan pesanan karena mendapatkan modal dari uang muka," kata Hanitianto Joedo, pelaku industri animasi di Yogyakarta, Senin (31/10/2011).
Minimnya modal membuat para animator sulit berkembang. Mereka hanya mengerjakan proyek-proyek pesanan dari berbagai negara. Di negara pemesan, karya itu dikemas ulang tanpa menyebut siapa pembuatnya.
"Kalau kami punya modal, kasusnya akan berbeda. Kita buat karya sesuai gagasan, lalu mereka beli dengan penghargaan tinggi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.