Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi E-Money, Perbankan dan Telekomunikasi Harus Bersatu

Kompas.com - 11/06/2014, 17:21 WIB
Aditya Panji

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) belum lama ini mengeluarkan peraturan Nomor 16/8/2014 tentang uang elektronik atau e-money. Untuk mengembangkan ekosistem tersebut, BI meminta agar perusahaan perbankan dan perusahaan telekomunikasi untuk bekerjasama.

Dalam aturan BI, penerbit e-money dilarang melakukan kerja sama eksklusif serta dilarang untuk menahan nilai minimum transaksi menggunakan uang elektronik. Perubahan menarik lainnya, BI juga mendorong terjadinya interkoneksi top-up dan interoperability di antara sesama penerbit e-money.

Dengan demikian, itu artinya dalam babak baru e-money ini, tak ada lagi pemain industri yang dominan, baik dari pihak bank maupun operator telekomunikasi. Semua pihak harus berkolaborasi jika ingin industri ini tumbuh pesat.

Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Pembayaran Bank Indonesia, Yura A. Djalins, e-money di Indonesia masih berjuang untuk mencapai transaksi Rp 10 miliar per hari di mana saat ini rata-rata transaksinya masih Rp 7,7 miliar per hari dengan 30 juta kartu yang beredar. Kontribusi transaksi e-money dari perusahaan telekomunikasi hanya Rp 200 juta sampai Rp 300 juta per hari.

Sementara itu, nilai transaksi kartu ATM/Debit per April 2014 mencapai Rp 11,4 triliun per hari dengan jumlah kartu 87,9 juta kartu, nilai transaksi kartu kredit Rp 690,8 miliar per hari dengan 15,2 juta kartu yang beredar.

Penyebab utama adopsi e-money tidak tumbuh adalah industri telekomunikasi dan perbankan berjalan sendiri-sendiri, masing-masing mengeluarkan produk e-money. Padahal, kalau dua kekuatan industri ini disatukan, hasilnya akan lebih baik.

Perusahaan telekomunikasi punya potensi besar untuk mendukung e-money. Selama 250 tahun perjalanan industri perbankan di Indonesia, masyarakat yang memiliki rekening bank hanya 60 juta orang. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan pengguna seluler yang mencapai 297 juta pengguna dalam kurun waktu 18 tahun.

Kendala

Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga, menyadari bahwa operator telekomunikasi dan perbankan harus maju bersama dengan perjanjian yang saling menguntungkan.

“Kalau ekosistem less cash society dan financial inclusion mau berkembang, jangan lupakan pemain telekomunikasi,” ujar Alex dalam diskusi IndoTelko Forum berjudul “Collaborative & Incentives: a New Breakthrough for e-Money,” Rabu (11/6/2014).

Hal senada diungkapkan Chief of Digital Services XL Axiata, Dian Siswarini. Ia berpendapat belum ada optimalisasi aset, seperti belum tersedianya banyak aplikasi untuk pembayaran elektronik dan standarisasi teknologi.
 
"Kita akui transaksi dan adopsi e-money belum banyak walau sebetulnya usaha untuk percepatan adopsi e-money sudah besar. Kenapa? karena masing-masing pemain seperti berjalan sendiri,” tuturnya.

Perusahaan telekomunikasi dan perbankan juga disarankan untuk melakukan promosi dan sosialisasi bersama agar efek kepada masyarakat jelas terasa.

Dalam aturan baru BI, penerbit e-money dibagi menjadi tiga lembaga, yakni bank umum, bank pembangunan daerah (BPD), dan lembaga selain bank (LSB). Saat ini ada 17 penerbit e-money di Indonesia, dimana nilai transaksinya berkisar Rp 7,7 miliar per hari dengan volume sebanyak 420 ribu kali.

Bisa dilihat, angka itu tumbuh signifikan dari waktu ke waktu. Transaksi e-money pada 2009 tercatat sebanyak 48 ribu kali senilai Rp 1,4 miliar per hari. Pada 2010 naik menjadi 73 ribu transaksi dengan nilai Rp 1,9 miliar. Pada 2011, transaksi kembali meningkat mencapai 112 ribu transaksi dengan nilai Rp 2,7 miliar. Di 2012, tercatat ada 219 ribu transaksi dengan nilai Rp 3,9 miliar. Itu artinya, setiap tahun transaksi e-money tumbuh 120 persen.

Sejauh ini, beberapa bank yang telah mengeluarkan produk e-money di antaranya BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, BNI, BNI, Bank DKI. Sementara dari sisi operator telekomunikasi ada Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Telkom, dan Finnet. Produk e-money juga dirilis oleh pemain independen seperti Skye Sab dan Doku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com