Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Setor Rp 134 Triliun Per Tahun ke Apple Agar Dipasang di iPhone

Kompas.com - 01/10/2018, 12:48 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski memiliki status sebagai mesin pencari terbaik dan terbesar sejagat maya, Google tak serta merta begitu saja mendapat tempat di antara para pengguna iPhone dan iPad. Untuk mendapat tempat sebagai mesin pencari default bahkan Google harus rela membayar setiap tahun kepada Apple.

Menurut sebuah laporan yang dipublikasikan Business Insider, Google dilaporkan telah membayar Apple sebesar 9 miliar dollar AS (setara Rp 134 triliun) pada 2018, dan diperkirakan akan membayar 12 miliar dollar AS (Rp 178 triliun) pada 2019 untuk tetap menjadi mesin pencari default di browser Safari.

Berdasarkan keterangan dari Rod Hall, seorang analis dari Goldman Sach, biaya tersebut sangat wajar digelontorkan Google mengingat ekosistem iOS menjadi sistem operasi terbesar kedua setelah Android.

Dengan biaya sebesar itu, ia pun meyakini Google akan mendulang pendapatan yang lebih besar.

"Kami yakin ini dikenakan biaya berdasarkan pada jumlah pencarian yang dilakukan pengguna pada platform Apple yang berasal dari Siri atau peramban Safari. Kami percaya bahwa Apple (iOS) adalah salah satu kanal yang besar untuk akuisisi traffic untuk Google," ungkap Rod.

Baca juga: Menengok Garasi Tempat Kelahiran Google di Street View

Dikutip KompasTekno dari Business Insider, Senin (1/10/2018), model bisnis ini dipercaya menguntungkan dua belah pihak.

Di satu sisi Apple mendapatkan pendapatan lebih setiap tahun dan di sisi lain Google dapat memperlebar bisnis dengan menjangkau lebih banyak pencarian di berbagai platform.

Analis dari firma Bernstein, Toni Sacconaghi mengatakan pembayaran untuk "menyewa tempat" di iOS ini bukan pertama kalinya diberikan Google pada Apple. Pada 2017 lalu Google menggelontorkan sekitar 3 miliar dollar AS (Rp 44 triliun) untuk pembayaran yang sama.

Pada 2014 silam Google pun diketahui membayar 1 miliar dollar AS pada Apple untuk menjadi mesin pencari default di iOS. Sejak saat itu, berdasarkan pengamatan analis harga yang dibebankan pada Google terus melonjak tinggi.

Apple dan Google sejatinya merupakan dua perusahaan yang sangat bersaing dalam perangkat keras dan perangkat lunak. Namun rupanya, Google melihat Apple sebagai pesaing yagn bisa dimanfaatkan untuk keuntungannya.

Kendati jumlah perangkat Android pasar smartphone dunia jauh lebih tinggi ketimbang iOS, smartphone Apple masih memiliki angka yang besar dari pangsa pasar. Karena itulah google ingin memanfaatkan ketenaran Apple di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com