Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Game Roblox di PlayStation, Ini Alasan Sony

Kompas.com - 05/07/2023, 17:30 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber NME

KOMPAS.com - Selama ini, game "Roblox" tidak pernah menyambangi konsol besutan Sony, yakni PlayStation 4 (PS4) dan PS5. Padahal, game yang digandrungi anak-anak tersebut tersedia di berbagai platform seperti komputer (PC), Mac, iOS, Android, bahkan konsol Xbox One.

Sony ternyata memang sengaja memblokir "Roblox" dari konsol mereka. Hal ini terungkap dalam sebuah dokumen sidang antara Komisi Perdagangan Federal AS (Federal Trade Commission) dan Microsoft.

Dalam dokumen itu disebutkan bahwa pada 2022 lalu, President PlayStation, Jim Ryan, pernah mengungkapkan kekhawatiran akan potensi bahaya yang dibawa game Roblox kepada anak-anak.

Pasalnya menurut Ryan, PlayStation banyak dimainkan oleh anak-anak. Sementara Roblox memperbolehkan pemainnya untuk membuat aneka konten di dalam game. Hal inilah yang dikhawatirkan akan berbahaya untuk anak.

Baca juga: Roblox Makin Ketat, Pengguna Remaja Wajib Selfie dengan SIM

"Secara historis, karena banyaknya anak-anak yang bermain PlayStation, kami sangat berhati-hati supaya mereka tidak terpapar konten apa pun yang berpotensi mengeksploitasi mereka," kata presiden PlayStation, Jim Ryan.

Ryan tidak secara eksplisit menyebutkan konten apa yang berpotensi membahayakan atau mengeksploitasi anak-anak.

Meski demikian, Sony sendiri tampaknya mulai mempertimbangkan untuk menghadirkan platform game Roblox tersebut di konsol besutannya.

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah meninjau kebijakan (seputar "Roblox") dan sedikit melonggarkannya. Kami sudah terlalu lama bersikap konservatif, dan sekarang kami sedang berkomunikasi dengan tim Roblox," ungkap Ryan.

"Kami berharap situasinya akan berubah," imbuh Ryan.

Sebuah laporan juga mengatakan bahwa "Roblox" memang memiliki potensi tersebut. Pada tahun 2021, sebuah kanal YouTube bernama People Make Games mengeklaim bahwa "Roblox" mengambil lebih dari 75 persen keuntungan dari game buatan pengguna.

Sebagai perbandingan, platform distribusi game Steam hanya mengambil keuntungan 30 persen dari permainan yang dijual di tokonya, sementara Epic Games dan Microsoft Store mengambil sekitar 12 persen saja.

Para developer yang didominasi anak muda ini juga berisiko dieksploitasi dari platform pihak ketiga.

Platform ini diduga mendorong anak-anak untuk menggunakan situs perdagangan tidak resmi untuk mendapatkan barang (item) dalam game yang berharga.

Tidak hanya itu, pengaturan kontrol orang tua (parental settings) yang paling ketat pun masih memungkinkan anak-anak untuk mengakses konten dewasa. Sebut saja game dengan konten ketelanjangan atau bahkan konten yang mendukung aksi bunuh diri.

Baca juga: Peretas Diduga Masuk ke Game Roblox dengan Menyogok Pegawai

"Roblox" sebenarnya memang melarang konten yang menampilkan aktivitas seksual, kata-kata yang kasar, serta penggunaan zat ilegal. Kendati demikian, masih ada game yang melanggar dan lolos dari moderasi.

Belum tersedia di PlayStation

Pada Mei 2022, "Roblox" membuka lowongan pekerjaan untuk insinyur PlayStation, tetapi belum ada kabar lebih lanjut terkait proses pengembangan platform game tersebut untuk PS4 dan PS5.

Meskipun tidak mendukung platform PlayStation, pendapatan (revenue) "Roblox" diketahui terus meningkat.

Pada tahun fiskal 2022, pendapatan "Roblox" menyentuh angka 2,2 miliar dollar AS (kira-kira Rp 30 triliun). Angka ini mencerminkan peningkatan 16 persen dari tahun ke tahun (year-over-year/YoY).

Di sisi lain, "Roblox" juga mencatat jumlah waktu bermain mendekati 50 miliar jam, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari NME, Rabu (5/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com