Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas Berat Menkominfo Rampungkan Proyek BTS di Wilayah 3T...

Kompas.com - 18/07/2023, 15:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru dilantik, Budi Arie Setiadi, mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan proyek pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Pengamat telekomunikasi, Moch S. Hendrowijono dan Ian Yoseph satu suara. Mereka menyebut bahwa penyelesaian proyek BTS 4G adalah tugas yang berat.

"(penyelesaian proyek BTS 4G di wilayah 3T) bisa dilakukan, tapi berat," kata Ian kepada KompasTekno, Senin (17/7/2023).

Ada beberapa faktor yang membuat penyelesaian proyek BTS 4G di wilayah 3T menjadi persoalan berat, yaitu dari segi jumlah BTS, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), dan tantangan keamanan.

Dari segi jumlah, Kominfo harus mengejar pembangunan ribuan BTS. Sedianya, Kominfo melalui Bakti Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) diamanahkan membangun BTS di 7.904 desa/kelurahan 3T selama 2 tahun (2021-2022).

Baca juga: 4 Fokus Utama Menkominfo Budi Arie, Pembangunan BTS 4G Salah Satunya

Periode pertama tahun 2021, awalnya ditargetkan akan dibangun BTS di 4.200 desa/kelurahan. Kemudian, tahun 2022 akan dibangun BTS di 3.704 desa/kelurahan.

Namun, laporan per Maret 2022, hanya ada 1.110 menara BTS yang dilaporkan berdiri. Padahal, target awalnya ada 4.200 menara yang berdiri pada periode awal. Dari 1.110 menara BTS yang dilaporkan telah berdiri, setelah diperiksa lewat satelit, yang benar-benar berdiri ternyata hanya 958 unit.

Jadi, Kominfo masih memiliki PR untuk membangu lebih dari 6.500 menara BTS di wilayah 3T.

"Kominfo sebenarnya harus menghitung ulang agar mandat Presiden tercapai. Lalu Kominfo juga harus mengejar dan mengajak operator seluler untuk menyelesaikan proyek BTS 4G ini," kata Ian.

Masalah SDM dan keamanan

Salah satu menara BTS Telkomsel di area Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).KOMPAS.com/Bill Clinten Salah satu menara BTS Telkomsel di area Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selanjutnya, Kominfo juga harus menaruh perhatian kepada sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

"Saat ini memang agak sulit mendapatkan SDM, baik sebagai tenaga kasar, ahli tata untuk membawa logistik ke site (tempat pembangunan BTS)," kata Hendrowijono, atau yang akrab disapa Hendro, kapada KompasTekno.

Untuk itu, jika diperlukan, pemerintah perlu menggelar tender lagi untuk mendapatkan mitra pembangun BTS yang baru.

Baca juga: Kronologi Kasus Korupsi BTS 4G yang Seret Nama Menkominfo

Hendro juga menggarisbawahi soal faktor geografi dan keamanan di wilayah 3T.

Ketika membangun menara BTS di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal, Kominfo akan menemui medan yang sulit. Sehingga, terkadang diperlukan helikopter guna mendatangkan logistik untuk membangun menara BTS.

Di samping itu, wilayah 3T cenderung memiliki tantangan keamanan yang lebih tinggi, dibandingkan wilayah lainnya. Sebab, beberapa daerah masih rawan konflik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com