Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Dituding "Sogok" Apple Rp 321 Triliun

Kompas.com - 05/05/2024, 09:01 WIB
Ristiafif Naufal,
Oik Yusuf

Tim Redaksi


KOMPAS.com
- Perusahaan induk Google, Alphabet, dituding membayar sejumlah besar uang ke Apple agar Google dijadikan sebagai mesin pencari default di peramban Safari untuk perangkat iPhone, iPad, dan Mac.

Tuduhan itu dilontarkan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) dalam kasus anti-trust terkait dugaan monopoli pasar search engine oleh Google. Kesepakatan antara Google dan Apple menjadi perhatian khusus dalam kasus ini.

Dokumen pengadilan dari DOJ menyebutkan nilai "sogokan" Google untuk Apple mencapai 20 miliar dollar AS (Rp 321 triliun) pada 2022. Angka tersebut lebih besar dibandingkan yang dibayar Google ke Apple tahun sebelumnya, yakni 18 miliar dollar AS (Rp 288 triliun).

Baca juga: Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Apple dan Google berusaha merahasiakan kesepakatan terkait Safari selama persidangan. Pada persidangan 2023, eksekutif Apple hanya mengatakan bahwa Google telah menghabiskan “miliaran” dollar dalam kesepakatan tersebut, tanpa memberikan rinciannya.

Namun Kevin Murphy, seorang pakar ekonomi Google dan saksi dalam persidangan, secara tidak sengaja mengungkapkan bahwa Google menyetor 36 persen pendapatannya dari iklan search di Safari ke Apple.

Belakangan baru diketahui bahwa nilai setoran tersebut mencapai 20 miliar dollar AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Minggu (5/5/2024).

Google sudah bayar Apple sejak 2002

Dokumen pengadilan turut mengungkap bahwa bayaran Google untuk Safari berkontribusi besar terhadap keuangan Apple. Pada 2020, misalnya, sebanyak 17,5 persen pendapatan operasional Apple berasal dari uang Google tersebut.

Google sebenarnya sudah membayar agar menjadi mesinpencari default di perangkat-perangkat Apple sejak 2002. Namun, jumlah setoran Google mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun.

Pada 2014, misalnya, menurut dokumen pengadilan di kasus lain yang melibatkan Oracle, Google "hanya" membayar Apple 1 miliar dollar AS untuk menguasai search engine Safari.

Sempat dirayu Microsoft

Google bukan satu-satunya penyedia mesin pencari. Microsoft pun memiliki Bing dan sempat mencoba merayu Apple dengan bagi hasil hingga 90 persen dari pendapatan iklannya, jika Apple mau menjadikan Bing sebagai mesin pencari default di Safari.

Namun, SVP Internet Software and Services Apple, Eddy Cue, mengatakan pihaknya khawatir Bing tidak bisa bersaing dengan Google dalam hal "kualitas dan kapabilitas" pencarian.

Baca juga: Pendapatan Alphabet Naik Berkat YouTube dan Google Search

Sementara, Apple disebutnya selalu menggunakan Google sebagai mesin pencari default di iPhone karena dipandang sebagai yang terbaik dalam hal tersebut.

Ketika memberikan kesaksiannya dalam kasus ini tahun lalu, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa Microsoft bahkan rela menawarkan langkah-langkah seperti menyembunyikan nama "Bing", demi membuat Apple berpaling dari Google.

"Siapapun yang mereka pilih, bakal menjadi raja," ujar Nadella tentang Apple.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com