Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klien Asing Kok Gunakan Software Bajakan

Kompas.com - 17/03/2009, 11:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Business Software Alliance (BSA) menyorot dua perusahaan pengguna software (perangkat lunak) bajakan yang baru saja dirazia penyidik Mabes Polri. Temuan ini menarik karena perusahaan yang terkena razia selama ini melayani klien luar negeri.

Penyidik Mabes Polri tak tanggung-tanggung menemukan 300 perangkat lunak bajakan dalam penggerebekan di sebuah perusahaan engineering dan konstruksi di Jakarta Selatan berinisial PT IT. Sementara itu, dari PT V, penyidik Polri menemukan lebih dari 1000 perangkat lunak bajakan.

Perwakilan BSA, Donny Sheyoputra, memperkirakan, total kerugian akibat pembajakan tersebut minimal 1 juta dollar AS. Sejumlah perangkat lunak yang dibajak merupakan produk vendor-vendor anggota BSA, seperti Microsoft, Autodesk, Adobe, dan Symantec.

"Dari perhitungan kasar kami, untuk PT IT setidaknya lebih dari 1 juta dollar AS hanya untuk satu software karena ada yang harganya 2.000-5.000 dollar AS yang jumlahnya ratusan buah," ungkapnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/3).

Sementara itu, Benhard P Sibarani, selaku kuasa hukum BSA, mengatakan, perangkat-perangkat lunak buatan Microsoft, Autodesk, Adobe, dan Symantec merupakan perangkat lunak yang paling laku dibajak di Indonesia.

"Bahkan, jika dilihat perusahaan yang dirazia, 70 persen software tanpa lisensi, sedang berlisensi paling hanya 30 persen," jelasnya. BSA mengimbau kepada semua perusahaan untuk memastikan perangkat lunak yang mereka gunakan memiliki lisensi yang sah.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pembajakan perangkat lunak tersebut. Polisi masih menelusuri semua pihak yang terlibat mulai dari perusahaan, bagian IT, sampai pihak penjual perangkat lunak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com