JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan aplikasi SAP Indonesia yang produk-produknya biasanya digunakan di perusahaan-perusahaan besar, kini hadir juga bagi usaha kecil. Hari Rabu (30/9), perusahaan ini bahkan mengumumkan keberhasilannya meraih 250 pelanggan SAP Business One di Indonesia. Ini membuktikan bahwa tingkat adopsi aplikasi di pasar berjalan dengan cepat.
Dirancang khusus untuk usaha kecil, aplikasi SAP® Business One menyediakan solusi untuk mengelola bisnis secara keseluruhan, termasuk keuangan, penjualan, hubungan pelanggan, dan operasi. Dengan SAP Business One, usaha kecil dapat merampingkan operasi end–to-end, mendapatkan informasi yang cepat dan lengkap, dan mempercepat pertumbuhan yang menguntungkan.
Salah satu perusahaan yang sudah mengadopsinya adalah PT Fit and Health Indonesia yang menjalankan Gold's Gym di Indonesia. SAP Business One dipilih karena bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan industri yang sewaktu-waktu berubah dan spesifik dalam pertumbuhannya. seperti diketahui Gold's Gym merupakan salah satu klub kebugaran yang yang perkembangannya pesat. Saat ini saja sudah ada 9 cabang di Jakarta
Francis Wanandi, CEO PT Fit and Health Indonesia mengatakan: “SAP adalah merek yang sangat kuat dan paket UKM-nya menawarkan biaya yang terjangkau.”
Menurut Wanandi, SAP menggantikan solusi yang digunakan sebelumnya, yaitu MYOB, dan setelah tiga bulan, SAP Business One telah berjalan di Gold’s Gym. Solusi ini dianggap mampu mengintegrasikan proses bisnis perusahaan, memberikan satu kesatuan pandangan bisnis kepada tim manajemen. "Kami sekarang mampu mengelola dan melacak investasi kita dengan mudah. Setiap cabang Gold's Gym yang lebih lama dipandang sebagai pusat biaya, tetapi sebagai entitas bisnis yang terpisah,” jelas Francis Wanandi.
Dia lebih jauh menjelaskan: “Data dalam sistem akurat dan pelaporan dapat dilakukan dengan mengklik tombol. Hal ini sangat membantu proses pengambilan keputusan dan membantu perusahaan kami berjalan lebih efektif dan efisien."
Implementasi ini dilakukan oleh mitra bersertifikat lokal, yaitu PT Trinity Era Aplikasindo.
Sementara perusahaan lain yang juga telah mencoba menggunakan aplikasi dari SAP adalah PT Priskila Prima Makmur, produsen dan distributor produk-produk parfum, perawatan tubuh dan kesehatan. Didirikan pada tahun 1980 sebagai bisnis rumahan, perusahaan ini kini mengekspor hasil produksinya ke Malaysia, India, Arab Saudi dan beberapa negara lain.
“Inovasi adalah kata kunci dalam bisnis kami,” kata Robert Liong, Direktur perusahaan tersebut. “Dengan alasan inilah maka kami ingin membuat kegiatan pengolahan sejauh mungkin menjadi otomatis untuk menghindari duplikasi pekerjaan dengan memanfaatkan sistem ERP yang canggih.”
Salah satu tantangannya adalah mengetahui stok. “Dengan SAP Business One, lebih mudah bagi kami untuk mengetahui kapan permintaan barang telah diselesaikan, status barang terakhir dan informasi kritis lainnya mengenai berbagai kelompok persediaan barang. Hal ini sangat bermanfaat bagi kami, karena sebelumnya kami harus memeriksa tagihan-tagihan, catatan penyerahan barang dan PO secara manual,” jelas Robert.