Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nokia Akan "Ceraikan" Siemens

Kompas.com - 02/07/2013, 11:41 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com — Nokia mengumumkan bakal membeli 50 persen saham Siemens dalam perusahaan Nokia Siemens Networks (NSN), sebesar 1,7 miliar euro atau sekitar Rp 21,8 triliun.

NSN merupakan perusahaan patungan yang didirikan pada April 2007 oleh Nokia asal Finlandia, dan Siemens asal Jerman. Perusahaan ini menyediakan jasa dan infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler di 150 negara lebih.

CEO Nokia Stephen Elop mengatakan, Senin (1/6/2013), niat ini didasarkan karena NSN memiliki fokus yang jelas serta kepemimpinan kuat yang mampu meningkatkan kinerja operasional dan keuangan.

Menurut lembaga riset Gartner, NSN menguasai 15 persen pangsa pasar peralatan jaringan seluler global pada akhir 2012. Posisi pertama masih ditempati Ericsson dari Swedia dengan 35 persen, lalu diikuti Huawei asal China dengan 17 persen.

"Nokia Siemens Networks telah membentuk posisi kepemimpinan yang jelas di LTE, dengan kesempatan tumbuh yang menarik. Nokia senang dengan perkembangan ini dan berupaya meningkatkan nilai pemegang saham yang lebih untuk kelompok Nokia," ujar Elop dalam sebuah pernyataan.

Nokia berencana menyelesaikan transaksi pembelian saham Siemens pada kuartal ketiga tahun ini. Nokia membayar 1,2 miliar euro dalam bentuk tunai, dan 500 juta euro dalam bentuk pinjaman dari Siemens yang akan dibayar kemudian.

Rajeev Suri dipertahankan untuk menjabat sebagai CEO. Nokia juga mempertahankan jajaran ketua, manajemen, dan struktur organisasi. Kantor pusatnya juga tetap berlokasi di Espoo, Finlandia.

NSN kembali memberi keuntungan pada 2012 sejak fokus pada teknologi 4G Long Term Evolution (LTE). Perusahaan juga telah melakukan efisiensi, dengan memangkas sekitar 17.000 karyawan pada akhir 2011 demi menghemat biaya operasional tahunan sebesar 1 miliar euro.

NSN boleh jadi bakal memberi harapan bagi Nokia yang sejak 2011 terpuruk dalam bisnis ponsel. Akan tetapi, pembelian saham Siemens akan memberi tekanan finansial bagi Nokia. Seperti dikutip dari Reuters, lembaga riset Fitch memprediksi Nokia terpaksa mengeluarkan banyak uang di tengah upaya mempertahankan bisnis ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com