Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Android Blaupunkt Siap Penuhi TKDN 30 Persen

Kompas.com - 10/07/2015, 12:00 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah menyepakati aturan soal Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) smartphone 4G LTE. Peraturan tersebut mensyaratkan smartphone 4G LTE berbasis frequency-division duplex (FDD) memiliki TKDN minimal 30 persen agar bisa masuk ke Indonesia.

Hingga saat ini, Blaupunkt, pemain baru di dunia smartphone Tanah Air, memang belum merilis perangkat dengan dukungan terhadap jaringan tersebut. Namun, Blaupunkt mengklaim sudah melakukan persiapan untuk menghadapi aturan ini.

Berbeda dari kebanyakan vendor yang ada, perusahaan yang besar di perangkat audio bagi mobil itu belum memiliki rencana untuk membangun pabrik sendiri. Blaupunkt saat ini lebih menjajaki kerjasama dengan pabrik perakitan smartphone yang sudah ada.

"Kita akan mematuhi peraturan yang ada. Cara comply (mematuhi) dengan assesment partner dan juga kerjasama dengan partner atau pihak ketiga. Di Indonesia sudah ada beberapa (pabrik perakitan pihak ketiga), kita lagi jelajahi kemungkinan yang ada," ujar Asakim Kwok, Country Head Blaupunkt Communication Indonesia kepada KompasTekno, Kamis (9/7/2015).

Blaupunkt sendiri saat ini telah merilis dua ponsel dengan dukungan teknologi 3G di Indonesia. Keduanya dinamakan Sonindo X1+ dan J1. Dalam beberapa bulan ke depan, Blaupunkt pun berjanji untuk menghadirkan ponsel dengan kemampuan 4G di Indonesia.

Asakim belum terlalu mau menjelaskan secara mendetail akan seperti apa ponsel 4G tersebut. Ia hanya mengungkapkan bahwa ponsel ini bakal memiliki kemampuan keamanan yang tinggi.

"Mudah-mudahan di akhir penghujung tahun sudah kita luncurkan," katanya.

Masih belum memenuhi target

Pada April 2015 lalu, Blaupunkt menjual smartphone pertamanya, Sonindo X1+ di Indonesia. Meski diklaim mendapat perhatian yang cukup dari konsumen, perangkat tersebut dikatakan masih belum terlalu laku di pasar.

"Agak sedikit di bawah target. Ekonomi Indonesia memang lagi kurang begitu baik. Namun, saat Lebaran, tampaknya akan meningkat penjualannya," kata Asakim.

Blaupunkt sendiri memang menggunakan startegi yang berbeda dari vendor lain dalam memasarkan perangkatnya. Menggunakan istilah "soundphone", Blaupunkt menjual perangkat smartphone yang dibundling dengan headphone.

Uniknya, headphone tersebut tidak dijual secara terpisah. Jadi, apabila konsumen ingin membeli headphone tersebut, mereka harus beli bersamaan dengan perangkat ponsel.

Menariknya, hingga saat ini, smartphone dengan brand Blaupunkt baru beredar di Indonesia saja. Perangkat tersebut belum beredar di Uni Eropa dan Amerika, masih menurut Asakim, karena ada masalah hak paten.

Untuk ke depannnya, Blaupunkt baru akan beredar di negara Asia, seperti Singapura dan Thailand terlebih dulu. "Kami akan menargetkan emerging market terlebih dahulu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com