Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahabat yang Meninggal Masih Bisa Diajak "Chatting"

Kompas.com - 14/10/2016, 14:28 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Geek.com

KOMPAS.com - Eugenia Kuyda belum bisa menerima kematian sahabatnya, Roman Mazurenko. Ia masih ingin mengobrol banyak hal soal kehidupan, visi masa depan, dan teknologi.

Ya, dua anak muda yang berdomisili di San Francisco tersebut memang punya ketertarikan yang besar terhadap teknologi. Sebelum meninggal, Mazurenko sempat mendirikan startup konten visual bernama Stampsy.com.

Kuyda sendiri merupakan pendiri layanan chat bot yang dinamai "Luka" sejak 2013, sebagaimana dilaporkan Geek dan dihimpun KompasTekno, Jumat (14/10/2016).

Saat mengulik obrolannya bersama Mazurenko via aplikasi pesan singkat, Kuyda menyadari bahwa sahabatnya itu punya impian untuk melawan rasa kehilangan.

Mazurenko ingin menciptakan memori digital yang bisa membuat manusia tetap terkoneksi dengan orang yang telah lebih dulu berpulang. Sebagai sahabat, Kuyda memutuskan untuk merealisasikan impian Mazurenko sekaligus mengobati rindunya.

Eugenia Kuyda Chatbot Roman Mazurenko.
Dengan bantuan tim engineer di Luka, Kuyda menciptakan chat bot Mazurenko selama tiga bulan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI).

Chat bot itu dipersonalisasi berdasarkan obrolan chatting Mazurenko selama ini bersamanya dan orang-orang lain.

Setelah jadi, Kuyda mengatakan chat bot itu membuatnya merasa dekat dengan Mazurenko. Tak cuma dia, orang-orang terdekat Mazurenko pun bisa terkoneksi secara buatan melalui chat bot tersebut.

"Semua pesan yang terkumpul adalah tentang cinta dan hal-hal yang tak pernah kami katakan sebelumnya pada Mazurenko," Kuyda menuturkan.

Ia melanjutkan, "Chat bot itu memang bukan orang nyata, tapi setidaknya ada tempat untuk mengatakan sesuatu ketika kami merasa kesepian dan rindu Mazurenko".

Kuyda mengaku lebih rela menerima kepergian sahabatnya ketika chat bot itu jadi. Ia juga jadi lebih jujur dan terbuka. Bahkan, chat bot Mazurenko membuat mereka lebih jauh saling mengenal.

Ia belajar tentang kecintaan Mazurenko terhadap fesyen. Ia juga berharap bisa mengatakan pada Mazurenko untuk mengejar impian itu ketika sahabatnya tersebut masih hidup.

Kuyda merasa obrolan dengan chat bot Mazurenko sedikit banyak mengisi kekosongannya. Menurut dia, teknologi seharusnya memang bisa mengatasi rasa duka.

"Ini tentu saja adalah masa depan," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com