Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data 9,4 Juta Penumpang Cathay Pacific Dibobol

Beberapa informasi mengenai paspor penumpang seperti nomor kartu identitas, nama, tanggal lahir, dan alamat pos kemungkinan telah dikais. Tak hanya itu, riwayat penerbangan penumpang juga kemungkinan dicuri, termasuk setiap komentar dari layanan kustomer.

Pihak Cathay Pacific mencatat sebanyak 403 nomor kartu kredit yang kadaluwarsa dan 27 nomor kartu kredit tanpa nomor CVV juga ikut diretas.

Dilaporkan The Verge, pihak maskapai masih belum memberikan komentar apakah kartu kredit yang melampirkan nomor CVV dan belum kadaluwarsa, ikut dicuri atau tidak, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Kamis (25/10/2018).

Dari situs resminya, Cathay Pacific mengklaim jika sistem IT yang terdampak, terpisah dari sistem operasi penerbangan dan tidak akan berdampak pada keamanan penerbangan.

"Perusahaan tidak menemukan bukti adanya penyalahgunaan informasi personal penumpang," tulis pihak maskapai dalam situs resminya.

Cathay Pacific sendiri merupakan maskpai besar yang bermarkas di Hong Kong, dengan menyediakan rute penerbangan ke Amerika Utara, Eropa, China, Taiwa, Jepang, Asia Tenggara, dan Timur Tengah.

Saat ini, pihak Cathay Paific telah berkomunikasi dengan kepolisian Hong Kong dan otoritas terkait. Bagi penumpang yang mungkin saja terdampak peretasan ini, bisa mengunjungi situs infosecurity.cathayPacific.com untuk mendapat informasi lebih lanjut.

Peretasan data penumpang sebelumnya juga dialami maskpai Delta, Air Canada, dan British Airways. Namun kejadian yang dialami Cathay Pacific disebut lebih serius.

"Pelanggaran Cathay Pacific membongkar serangkaian data yang kaya fitur, termasuk 40 kali lebih banyak dibanding peretasan yang terjadi di Air Canada, yang berarti dampak ke penumpang akan jauh lebih besar," jelas Randy Abrams, analis senior perusahaan keamanan internet, Webroot.

Pencurian data penumpang Cathay Pacific juga berbeda dari kasus peretasan yang menyerang maskpai lain sebelumnya. Sebab, kejadian peretasan sudah terjadi enam bulan lalu, tapi pihak Cathay Pacific baru mengumumkannya ke publik bulan ini.

Apalagi, Cathay Pacific yang juga menyediakan rute penerbangan ke Eropa, akan mengalami kendala untuk lolos aturan General Data Protection Regulation (GDPR).

Salah satu aturannya adalah mewajibkan semua perusahaan untuk mengumukan kejadian pertesan kepada pelanggan dan pihak hukum dalam tiga hari setelah kejadian.

"Selain biaya reputasi, sebagai tambahan, Cathay Pacific mungkin akan menghadapi konsekuensi dari GDPR karena mengumumkannya (peretasan) terlalu lama," imbuh Abrams.

https://tekno.kompas.com/read/2018/10/25/15414207/data-94-juta-penumpang-cathay-pacific-dibobol

Terkini Lainnya

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Microsoft Umumkan Copilot+ PC, Standar Laptop dengan Dukungan AI

Gadget
Bos Google Mengaku 'Kecepetan' Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Bos Google Mengaku "Kecepetan" Rilis Kacamata Pintar Google Glass

Hardware
Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Ramai soal iPhone Terdaftar di Kemendikbud, Begini Penjelasannya

Gadget
Game Pesaing 'Mobile Legends' Rilis di Indonesia 20 Juni

Game Pesaing "Mobile Legends" Rilis di Indonesia 20 Juni

Game
Game 'PUBG Mobile' Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis, Ada Kostum Baru Khusus Musim Ini

Game "PUBG Mobile" Bagi-bagi 9 Skin Permanen Gratis, Ada Kostum Baru Khusus Musim Ini

Game
Uni Eropa Selidiki Facebook dan Instagram gara-gara Bikin Candu

Uni Eropa Selidiki Facebook dan Instagram gara-gara Bikin Candu

e-Business
Flash Disk Ini Kecil tapi Tahan hingga 200 Tahun

Flash Disk Ini Kecil tapi Tahan hingga 200 Tahun

Hardware
Telkomsel Rilis Paket Data Streaming Anime Tanpa Iklan, mulai Rp 11.000

Telkomsel Rilis Paket Data Streaming Anime Tanpa Iklan, mulai Rp 11.000

e-Business
Sejarah Bethesda, Pembuat Game Fenomenal 'Skyrim' yang Nyaris Bangkrut

Sejarah Bethesda, Pembuat Game Fenomenal "Skyrim" yang Nyaris Bangkrut

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke